*Akhiri Kegiatan di Babar, Gubernur Erzaldi Lakukan Rapat Persiapan Geopark Bangka
BAKIT, Swakarya.Com. Mengakhiri serangkaian kegiatan di Kabupaten Bangka Barat, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman bersama Forkopimda Babel melakukan rapat dengan tim persiapan Geopark Bangka di Resto Pondok Laut Desa Bakit, Sabtu (27/6/20).
Bersama para kepala perangkat daerah di Lingkup. Pemprov. Kepulauan Bangka Belitung yang tergabung dalam Tim Pengurus Persiapan Geopark Bangka, Gubernur Erzaldi melakukan rapat dalam rangka percepatan pengajuan Geopark Nasional Pulau Bangka.
Gubernur Erzaldi dan forkopimda mendengarkan laporan Tim Survei Keragaman Geologi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Gubernur Erzaldi dalam rapat itu mengatakan, Geopark Pulau Bangka yang akan diajukan menjadi taman nasional saat ini yang menunjukkan kemajuan prosesnya adalah di Kabupaten Bangka Barat khususnya di Desa Membang, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat.
Pemerintah dan tim percepatan Geopark Pulau Bangka akan mendorong hamparan geopark yang ada di tiga kabupaten yaitu Bangka Barat, Bangka Selatan, dan Bangka untuk segera dipercepat proses pengajuannya, sehingga diharapkan bulan Oktober tahun ini Geopark Nasional Pulau Bangka sudah ditetapkan.
Setelah geopark nasional didapat, Geopark Bangka akan diajukan ke level yang lebih tinggi yaitu Asia Pasifik serta internasional.
“Semoga proses pengajuan Geopark Bangka ini cepat selesai, dan Oktober tahun ini sudah ditetapkan sebagai geopark nasional,” ungkapnya.
Untuk itu Gubernur Erzaldi berharap pemda di tiga kabupaten yang dimaksud saling bersinergi dalam pengurusannya.
Pada laporannya Tim Survey Keragaman Geologi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyampaikan bahwa dari kajian yang dilakukan oleh Tim Dinas Pariwisata Babel diketahui objek wisata di Pulau Bangka memiliki nilai geologi yang unik dan layak, serta didukung oleh keindahan alam yang indah untuk menuju Geopark Nasional Pulau Bangka.
Keunikan dan kelayakannya dapat menambah nilai wisata, edukasi kebumian, keanekaragaman hayati, dan budaya setempat. Situs geologi yang ada di Pulau Bangka masih memerlukan penelitian dan kajian yang lebih terperinci disertai dengan penetapan sebagai kawasan cagar alam geologi untuk melindungi daerah tersebut. (Red)