Pangkalpinang, Swakarya.Com. Persoalan di era digitalisasi serta ditambah pendidikan yang menggunakan sistem virtual hampir setahun belakangan adalah, terbentuknya generasi muda yang moralitasnya pelan-pelan terkikis dan terdegradasi.
Nah, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman percaya bahwa, salah satu solusi agar moralitas dapat dibentengi, adalah pesantren.
“Pesantren dapat mengatasi permasalahan generasi muda yang moralitasnya mulai terkikis akibat berbagai hal saat ini,” kata Gubernur Babel saat mengunjungi Pondok Pesantren Miftahul Khairot di Kelurahan Air Kepala Tujuh, Kecamatan Gerunggang, Pangkalpinang, Jumat (05/03/21).
Lebih dari itu lanjut Bang ER, tantangan generasi muda kita ke depan, khususnya moralitas, karakter dan etika anak-anak kita yang semakin merosot mempengaruhi mental mereka.
“Untuk di perkotaan di wilayah kabupaten/kota harus banyak dibangun pondok pesantren. Sehingga pendidikan agama Islam lebih bagus kedepannya. Karena tantangan generasi muda ke depan lebih baik,” harap gubernur yang menginisiasi kegiatan Sajadah Fajar, Safari Jumat dan Magrib Mengaji.
Kunjungan Bang ER selain untuk bersilaturahmi dengan para pengurus pondok pesantren, ia sekaligus melihat perkembangan pondok pesantren tersebut.
“Alhamdulillah kami meninjau Pesantren Miftahul Khairot, ada berapa hal yang menjadi harapan dari pengurus pesantren ini. Di antaranya untuk pengembangan pesantren ini, memang pesantren ini sudah sepatutnya untuk dikembangkan. Santrinya terus bertambah, insya Allah kami secara pribadi maupun atas nama pemerintah akan membantu pengembangan pondok pesantren ini,” ungkapnya.
Sementara Kh. Muhammad Ali Wafa, Ketua Pondok Pesantren Miftahul khoirot mengatakan, saat ini pondok pesantren berkeinginan untuk melakukan perluasan. Untuk itu pihak Yayasan Berkah Hasan Husen yang menaungi pondok pesantren mengharapkan, bantuan kepada pemerintah provinsi untuk membantu pengembangan pondok pesantren.
“Pondok pesantren ini perlu perluasan pak gubernur, untuk itu kami akan membebaskan sebidang tanah yang luasnya 295 meter persegi, untuk pembangunan asrama putri. Untuk itu kami mengharapkan bantuan gubernur maupun masyarakat, “ujarnya.
Dijelaskannya tujuan mendirikan pondok pesantren tersebut adalah untuk membina moral generasi penerus bangsa supaya berakhlakul kharimah sesuai tuntunan Islam. Karena saat ini pergaulan anak muda sudah di pengaruhi oleh kemajuan modern.
“Saya sangat khawatir dengan pergaulan anak-anak sekarang, ketika saya mau bangun pesantren beberapa tahun lalu, masyarakat semua mendukung termasuk gubernur,” ungkapnya.
Selaku Ketua Pondok Pesantren, Kh. Muhammad Ali Wafa mengucapkan terima kasih kepada gubernur, atas kunjungannya bersama rombongan, sekaligus mendukung kemajuan pondok pesantren yang dibinanya.***