Bangka, Swakarya.Com. Masyarakat Kabupaten Bangka diminta untuk tidak mengucilkan warga yang berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP), Pasien Dalam Pemantauan (PDP) Covid-19 serta Orang Tanpa Gejala (OTP).
Karena warga yang berstatus dalam tiga kategori yang dimaksud belum tentu terjangkit virus dan positif virus covid-19.
Hal tersebut dikatakan oleh dokter Puskesmas Pemali, dr. Hafis saat berada di Posko Tim Bdepenk Unit Reaksi Cepat Pemantauan ODP/ ODS Kabupaten Bangka, Kamis (23/4).
Menurut dr. Hafis, orang yang bisa dikategorikan ODP masuk dalam pemantauan adalah mereka yang memiliki riwayat berpergian keluar kota atau kontak langsung dan memiliki gejala ringan seperti batuk atau pilek.
“Kalau PDP dia sudah sesak dan gejalanya berat itu dimasukkan ke kategori PDP,” kata dia didampingi Ketua Tim Relawan Bedepeng, Ujang Supriyanto.
Sementara OTG sambung Hafis, adalah orang tanpa gejala. Dimana, dia tidak memiliki gejala apa-apa seperti ODP maupun PDP.
“Dia pernah kontak tapi tidak menimbulkan gejala,” tambahnya.
Meski demikian, Hafis menegaskan, ketiga istilah ini belum pasti Covid-19. Harus ada pemeriksaan swab hingga dua kali.
“Jadi tolong jangan dikucilkan. Tetapi harus disupport. Di beri semangat,” pintanya.
Selama 14 hari kata masih kata Hafis, ODP, PDP dan OTG harus menjalani isolasi secara mandiri.
“Jadi mereka yang harus isolasi. Apa yang mereka lakukan saat isolasi? ya tetap beraktivitas seperti biasa. Hanya di rumah. Mulai dari olahraga, berjemur dan mengkonsumsi buah serta vitamin,” pintanya (Lio)