Pangkalpinang, Swakarya.Com. Raut wajah bahagia terlihat jelas ketika Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Melati Erzaldi bertemu kembali dengan para kader Dasawisma.
Para kader ini sengaja dikumpulkan oleh Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) dalam rangka sosialisasi yang diselenggarakan Selasa (7/9/2021) di Hotel Cordela Pangkalpinang.
Beberapa pesan disampaikan Ketua TP PKK, Melati Erzaldi kepada para kader Dasawisma yang berperan menurunkan angka stunting di Babel, termasuk mewujudkan ketahanan keluarga menuju kesejahteraan sosial. Apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Dirinya juga mengapresiasi keikhlasan para kader menjalankan tugas ini, bahkan sudah berjalan di tahun kelima.
“Saya yakin kenapa ibu bertahan di dalam kader ini, karena ibu-ibu ikhlas menjalankannya. Sebab dengan ikhlas insya Allah kita akan mendapat rezeki yang tidak terduga,” ujarnya.
Hadir juga dalam kegiatan sosialisasi ini Wakil Ketua TP PKK Babel, Laksmi Damayanti Abdul Fatah dan Kepala Dinsos PMD Babel, Budi Utama. Sosialisasi Dasawisma ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas kader lewat sistem informasi.
Diterangkan Melati, di beberapa desa/kelurahan di Babel masih ada anak bayi dan balita yang terindikasi stunting. Stunting merupakan hal yang perlu diwaspadai bersama, karena stunting bukanlah masalah saat ini saja tetapi masalah yang dampak negatifnya baru akan dirasakan di masa yang akan datang.
“Stunting, selain menyebabkan bentuk tubuh anak yang pendek, juga akan menyebabkan perkembangan otak terhambat. Baik kecerdasan, kemampuan belajar, dan rendahnya produktivitas yang bersifat permanen. Stunting dapat diantisipasi melalui gerakan bersama yang terpadu antara semua pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat, kabupaten/kota, kecamatan, sampai tingkat desa/kelurahan. Mencegah stunting berarti investasi kita bersama bagi bangsa untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, khususnya di Babel,” ungkapnya.
Dalam rangka percepatan pencegahan dan penanganan stunting, lanjut Melati, TP PKK Babel mulai tahun 2020 melakukan kegiatan sosialisasi Dasawisma dan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita di Posyandu dengan Dana Insentif Daerah (DID). Pada tahun 2021 TP PKK Babel melanjutkan kegiatan serupa yaitu sosialisasi Dasawisma dan pemberian makanan tambahan bagi balita di posyandu dengan APBD Babel melalui Dinsos PMD.
“Melalui kegiatan sosialisasi Dasawisma ini diharapkan kader Dasawisma dapat menjadi ujung tombak untuk mendapatkan data yang akurat dari setiap keluarga yang menjadi angota kelompok Dasawisma. Dengan data yang akurat dapat memberikan gambaran yang jelas bagi pemerintah daerah dan pihak-pihak lain yang ingin ikut berperan serta aktif di dalam pencegahan dan penanganan stunting di Babel,” tuturnya.
Bedasarkan data dari kelompok-kelompok Dasawisma, diharapkan dapat mendukung kegiatan pemberian makanan tambahan bagi balita posyandu sehingga tepat sasaran dan membantu percepatan pencegahan dan penanganan stunting di Babel.
“Dalam pelaksanaan peran sebagai kader Dasawisma yang merupakan ujung tombak gerakan PKK sebagai mitra pemerintah dalam upaya pencegahan dan pengentasan stunting, diharapkan agar para kader Dasawisma tetap menjalin komunikasi dan koordinasi dengan para tenaga kesehatan dan lembaga lain yang ada di desa/kelurahan. Sehingga dalam setiap pelaksanaan program kegiatan PKK khususnya pencegahan dan penanganan stunting tetap seiring dan terpadu dengan program pemerintah di bidang kesehatan,” harapnya.
“Kepada para peserta sosialisasi Dasawisma ,agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, sehingga apa yang disampaikan para narasumber dapat menambah ilmu dan berguna dalam rangka pencapaian data Dasawisma yang akurat,” pesan Melati.
Sementara Kepala Dinsos PMD Babel Budi Utama juga turut meminta agar para kader dapat mengikuti sosialisasi ini dan dapat mempraktekannya di lapangan dimulai dari pencatatan dan peloporan Dasawisma secara berkala.***