Jakarta, Swakarya.Com. Mengusung komitmen untuk membantu kemajuan para pelaku usaha di Indonesia, Paper.id terus mengembangkan diri dengan melakukan inovasi-inovasi baru.
Salah satu gebrakan baru yang dilakukan adalah dengan bekerjasama dengan E-commerce terbesar di Indonesia, yakni Tokopedia untuk fitur invoicing. Melalui kerjasama ini, invoice Paper.id bisa dibayar lewat Tokopedia.
Menu pembayaran akan tersedia di bagian Top Up dan Tagihan, sehingga para pengguna Paper.id bisa dengan mudah mengakses laman tersebut.
Selain itu, kerjasama ini juga bertujuan untuk mewujudkan langkah go-digital guna membantu pelaku usaha menerapkan teknologi dalam aktivitas usaha mereka.
Melalui kerjasama ini, CEO Paper.id, Jeremy Limman berharap agar adopsi digital tools oleh pemain UMKM di Indonesia akan jauh lebih cepat untuk tetap bisa beroperasi dengan efektif pasca COVID-19.
Dalam riset yang dilakukan oleh Forrester, 53% pelanggan B2B lebih memilih untuk membeli produk secara online. Mayoritas diantaranya beralasan karena sistem self-serve yang membuat proses pembelian menjadi cepat. Selain itu, akses-akses seperti metode pembayaran dan riwayat pembelian dapat dilihat sendiri.
Dengan begitu, setiap pelaku usaha dituntut untuk merambah dunia digital agar dapat meningkatkan efisiensi operasional usaha yang berimbas pada naiknya keuntungan. Keberadaan fitur pembayaran invoice Paper.id lewat Tokopedia dapat membantu para pelaku usaha lewat proses transaksi yang lebih rapi dan presisi, mempersingkat time to market (TTM), dan meningkatkan cash flow.
Manfaat ini juga tidak hanya dirasakan oleh pelaku usaha saja, tapi juga para pelanggan mereka. Para pelanggan dapat pula merasakan kemudahan dalam pembayaran dan meningkatkan loyalitas mereka terhadap usaha Anda.
Hal ini juga penting karena dapat menekan biaya seminim mungkin sehingga meringankan budget pelanggan Anda yang berposisi sebagai supplier, distributor, dropshipper, atau lainnya.
Dalam laporan “E-invoicing journey 2019-2025” oleh Billentis, Digital invoice menjadi salah satu bagian dari masa transisi perubahan pasar. Karena itu, penggunaan Digital invoice tidak lagi menjadi sebuah pilihan melainkan keharusan untuk mengikuti perkembangan zaman yang semakin dinamis.
Kesadaran akan penggunaan invoice yang semakin tinggi juga dapat dilihat baik dari B2B maupun B2C. Data dari Bilentis menunjukkan penggunaan invoice B2B secara global telah menyentuh nilai $280 milyar dan invoice B2C menyentuh nilai $270 milyar pada tahun 2019. Hal itu menunjukkan tingginya penggunaan invoice digital sebagai penunjang bisnis.
Kemudahan pembayaran invoice lewat Tokopedia bisa menjadi salah satu langkah untuk memajukan dunia usaha tanah air berkat pembayaran yang praktis, aman dan transparan, terutama bagi UMKM yang berjualan secara online atau di marketplace agar meningkatkan profesionalitas di mata semua orang, terutama perusahaan-perusahaan besar.
Sinergi antara kedua perusahaan ini diharapkan dapat memberikan pengaruh positif kepada banyak pihak di Indonesia guna mendorong terwujudnya upaya-upaya pasti guna mendukung kemajuan perekonomian Indonesia.