Cinta Kasih Bersatu, “Kausalitas” dari Corona

Penulis : Kevin Sabri, Mahasiswa FISIP UBB dan Penggiat literasi Kosada Babel

Swakarya.Com. Bersatu, kekuatan yang paling kuat dalam menciptakan kekuatan dalam menghadapi persoalan masalah di belahan dunia teruma maraknya covid-19 dengan sebutan terkenalnya yaitu corona.

Corona ini virus yang membuat manusia dari hulu ke hilir menjadi gempar di belahan dunia bahkan semua orang menakutinya, corona. kecil munyil tak terlihat ini menjadikan satu kesatuan manusia bersatu dalam cinta kasih sayang dan membentuk saling manjaga dan saling membantu dari setiap individu.

Bukan lagi karna harta maupun fisikal diri untuk menjadi tolak belaka cinta kasih tumbuh. Tetapi di era moderen di gembarkan corona yaitu virus mematikan ini membuat kita menjadi cinta sesama manusia lainnya dengan peka rasa melakukan empati, simpati dalam gerakan cinta kasih dalam sesama
Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penyebaran wabah covid-19 dengan kasih cinta terhadap sesama manusia lainnya, seperti membantu masyarakat yang terkena dampak covid-19 dan membantu dalam bentuk material maupun bentuk tenaga, hal ini akan menciptakan kasih cinta kita terhadap sesama kelompok yang membutuhkan aluran ide-ide kita maupun bentuk empati kita terhadap orang-orang yang mengalami mitigasi covid-19 di seluruh dunia.

Agar dampak dari terkena covid-19 ini menjadikan kita pelajaran penting terhadap sesama sehingga menumbuhkan kasih cinta sesama manusia lainnya yang tidak memandang suku ras, agama maupun budaya mereka sendiri dengan cara berpegang teguh dengan “Beneka Tunggal Ika” (walaupun berbeda-beda tetap satu jua artinya ketika kita menumbuhkan empati di jiwa diri kita maka kita tidak memandang latar belakang seseorang sehingga tumbuh kebaikan kasih cinta terhadap sesama.


Hampir sebagian juta warga terganggu aktivitasnya dalam mencari kebutuhan pangan di seluruh dunia dan terancam hak-hak pendidikan mereka bahkan kerisis ekonomi yang semakin meningkat di berbagai wilayah yang terkena wabah covid-19.

Sejauh ini dari data yng ditemukan yang terkena dampak covid-19 ini yakni yang terpapar secara global yang positif: 1,017,693, sembuh: 212,072, meninggal: 53,179. (sumber;CSSE/03/04/2020: 14:41). Sedangkan jumlah terpapar covid-19 di indonesia yakni. Positif: 1.986 jiwa, pasien sembuh: 134 jiwa, meninggal: 181 jiwa, data per 03 april 2020 (sumber: covid-19.go.id).

Hal ini pemerintah telah menetapkan covid-19 merupakan bencana nasional Non-alam serta pemerintah telah membentuk gugus tugas percepatan penanganan covid-19, yang di ketuai oleh kepala badan nasional penanggulangan bencana.

Pemerintah menetapkan status masa darurat covid-19 selama 91 hari terhitung sejak tanggal 29 februani sampai dengan 29 mei 2020.
Dari paparan di atas mestinya Sudah sadarkah diri kalian melihat kejadian ini dengan berbagai kematian perhari nya, sudah merasakan ketakutan kah kalian dengan gejala covid-19, maka hal ini mari kita tumbuhkan rasa kepedulian kita terhadap sesama dan yang terkhusus masyarakat yang terkena dampak dari covid-19 ini.

Bukan malah mengumbarkan ketakutan di kalanggan masyarakat dengan hal ini kita jagan takut, jagan panik tetapi harus waspada dengan maraknya untuk ikut berpatisipasi dalam kegiatan membantu dengan cara sendiri, mandiri untuk selalu dalam kebermanfaatan kita peribadi untuk menumbuhkan kecintaan dan kepedulian kita sesama manusia yang belum terkena corona maupun yang sudah terkena corona.

Agar kita bisa mengambil hikmah dari pristiwa yang dahsyat ini dengan membuktikan kepada kita bahwa menjadi hidup bersih dan menjaga kesehatan sangat lah penting dalam dinamika cinta kasih kita sesama muslim maupun agama-agama yang lainnya yang saling menghargai satu dengan yang lainnya.


Manusia dan cinta kasih dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta yang menaruh belas kasihan. Namun terdapat perbedaan terhadap cinta dan kasih yaitu cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa sedangkan kasih lebih terhadap cara penyampaian cinta itu sendiri.

Dalam buku Erich fromm seri mencintai menyebutkan bahwa cinta terutama memberi bukan menerima dan memberi merupakan sebuah keiklasan dalam berempati bersama. Yang paling penting dalam memberi ialah hal-hal yang sifatnya manusiawi dan bukannya materi maka bisa kita membantu sesama dengan cara melakukan dalam tindakan tenaga yang kita berikan kepada orang-orang yang membutuhkan aluran tenaga kita seperti membantu relawan untuk melakukan membersihan dan penyemprotan untuk pencegahan penyebaran corona dengan cara melakukan berbagai upaya agar sebuah usaha akan menimbulkan benih kebermanfaatan bagi orang banyak tentunya.

Kasih Cinta dalam Penanggulangan Penyebaran Covid-19

kevin Sabri


Setiap orang perlu mengerti makna cinta kasih agar bisa saling menghargai kepribadian dari orang lain. Manakala kita mencintai bangsa sendiri, yakni munculnya perasaan peduli oleh warga Negara untuk negaranya, untuk sesama masyarakatnya dengan melakukan tindakan-tindakan yang nyata mestinya.

Memelihara persatuan dan kesatuan dalam melindungi tanah air dari segala virus mematikan ini yaitu covid-19 yang dikenal oleh masyarakat yaitu corona. Pentinya keluarga sebagai benteng pelindung masyarakat dari wabah covid-19.

Hal ini tersebut didasari delapan fungsi keluarga yang meliputi agama, sosial budaya, cinta dan kasih syang, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan lingkungan.


Maka dengan hal ini masyarakat diharapkan mampu melaksanakan social distancing secara disiplin demi melindungi diri dan keluarga serta menumbuhkan kasih cinta kepada masyarakat lain untuk ikut berperan aktif dalam menjaga kesehatan dan ikut perintah dalam partisipasi sebagai warga Negara untuk mencegah penyebaran covid-19 di berbagai wilayah-wilayah yang rentang terjadi.

Dengan ini kita harus menumbuhkan upaya-upaya dalam penanggulangan penyebaran covid-19 dengan cara bekerja sama dalam suatu wadah yang sama. Akan tetapi menumbuhkan rasa cinta yang erat untuk saling berbagi suka duka dengan warga yang terkena dampak covid-1, Dan jadikan sebuah pelajaran penting dalam menjaga sesama hidup di atas permukaan bumi ini agar kita tahu betapa pentingnya kasih cinta itu tumbuh di lingkungan kehidupan kita.


Dari semua inilah lahirnya cinta kasih dan kasih sayang. Bagaimana hal tersebut ( cinta kasih dan kasih sayang) dikorelasikan dengan fenomena (kejadian) saat ini yakni munculnya virus corona dengan sebutan moderen nya yaitu covid-19, maka dengan hal inilah semua agama yang ada mengajarkan kepada umatnya untuk selalu berfikir, berucap dan berbuat yang baik dan benar.

Tidak ada satu agama apapun yang mengajarkan kekerasan, kebencian dan kemunafikan. Setiap agama pada dasarnya mengajarkan prinsip-perinsip kebenaran (sathya), kebajikan (Dharma), kedamaian (santih) kasih sayang ( prema) dan tanpa kekerasan ( Ahimsa) dengan tujuan agar umatnya mendapatkan kebahagiaan baik sebagai mahluk individu maupun sosial, jasmani dan rohan.


Sudah menjadi hakekat dari manusia ingin diperhatikan, ingin cintai dan ingin disayangi. Kebutuhan terbesar dari umat manusia adalah kebutuhan dicintai dan disayangi. Oleh Karena itulah setiap perlakuan yang memenuhi kebutuhan batin tersebut, akan membangkitkan gairah, semangat dan kebahagiaan dalam hidup.

Kenyataan hidup yang paling pahit yang dirasakan oleh setiap umat manusia adalah ketika tidak ada orang yang memberikan perhatian, cinta dan kasih sayang. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya selalu membutuhkan orang lain.

Itulah yang mendasari hubungan atau interaksi dalam kehidupan umat manusia. Allah sudah memperlengkapi umatnya dengan kepekaan untuk merasakan setiap pantulan energi cinta kasih dari manusia yang lain.


Dengan pasca covid-19 ini mengajari kita dalam melakukan kebajikan sesungguhnya dengan mengadu pada Nya (Allah swt) dengan melakukan hal-hal kebaikan yang menjadikan diri kita saling mencintai sesama individu.

Itulah sebabnya terjadi rasa simpati, dan empati dalam diri setiap insan manusia. Maka dengan hal ini dengan dikagetkan kedatangan tamu yang mematikan di seluruh dunia yakni covid-19 yang biasa disebut corona dengan mematikan beribu kian manusia di belahan dunia dengan berbagai persoalan yang tak pernah tahu obat dari penyembuhnya sehingga dengan hal ini mari kita membantu bersama-bersama dalam bentuk sekecil apapun agar bermanfaat untuk mereka yang berdampak covid-19.

Semoga Allah yang Maha Agung menyembuhkan perkara ini di muka bumi ini agar kita bisa menikmati bulan yang penuh ampunan yaitu bulan ramadhan dan menjadikan diri kita lebih saling mencintai dalam kebajikan dan selalu menyertaiNya (Allah Swt).


Bill Gate pengusaha Microsoft, merupakan orang yang paling kaya di dunia, menyisihkan tidak sedikit dari penghasilannya untuk bantuan sosial, yang dibagikan ke seluruh dunia.

Namun dengan seringnya beliau membantu, menghamburkan kekayaannya untuk bantuan kemanusiaan, tidak membuat usahana bangkrut atau tidak pernah terhabiskan kekayaannya. Malahan bisnisnya semakin sukses dan diberkati.

Hidup yang dibaktikan untuk menolong, membantu orang lain akan membawa arti yang luar biasa bagi orang yang menerima pertolongan tersebut.

Memberi bukan berati kaya, membantu tidak membuat diri mu menjadi miskin tetapi hal ini akan menjadi saksi di hari penghakiman yang seadil-adilnya yaitu hukum Allah.

Terbentuk cinta kasih bermula ketika kita iklas dalam membantu orang-orang yang terdampak covid-19 dengan iklas yang disajikan dalam bentuk apa pun tetapi jangan pula engkau mengabaikan orang-orang disekelilingmu seperti keluarga, temen, tetangga serta orang-orang yang terdekat dengan mu maka cinta kasih tumbuh dengan sempurna.

#dirumahsaja

Jargon yang dibuat pemerintah yakni “dirumahsaja” akan membantu dalam pencegahan penyebaran covid-19 atau yang dikenal dikalangan masyarakat yaitu corona.

Maka hal ini jagan menganggap hal yang menjadi bertolak belakang kepada msyarakat, yang bisa mematikan peputaran ekonomi masyarakat tetapi hal ini lah yang bisa dilakukan pemerintah untuk menciptakan agar tidak terjadinya peluasan terhadap penyebaran covid-19 di berbagai daerah.

Wabah virus covid-19 ini yang biasa dikenal dengan sebutan virus corona yang berasal dari Wuhan china dan berimbas kepada perhatian dunia. Virus corona atau covid-19 juga menyebar pesat kepelosok Negara-negara di dunia ini.


Tak lepas dari Negara Indonesia pun terkena, hal ini tak patut yang mana yang harus di salahkan dengan muncul sumber perkara nya, jelas hal ini hanya sebagai teguran keras oleh Tuhan kepada hambanya agar mengetahui keagungan Nya sebaik-baik tempat meminta perlindungan.

Kemudian dari berbagai data yang ditemukan maka masyarkat Indonesia harus saling membahu untuk melawan virus corona atau covid-19 secara bersama sama dengan mengikuti perintah pemerintah untuk saat ini dikarnakan maraknya bahaya virus corona akan mengakibatkan cepatnya penularan kepada orang lain. (#dirumahsaja)


Kemudian upaya pemerintah sangat tepat dalam mengupayakan pencegahan penularan covid-19 yaitu membentuk kaum rebahan yang terkenal dengan jargon #dirumahsaja.

Hal ini semata-mata agar virus covid-19 tidak terinfeksi kepada orang lain dan tidak juga membahayakan diri mereka sendiri. Dan berbagai ujian yang nyata yang terjadi di kehidupan kita yaitu penundaan proses belajar, penundaan perdagangan serta terhambatnya proses ekonomi yang terjadi setiap masyarakat.

Bukan hanya satu atau dua orang yang merasakan hambatan-hambatan dalam menghadapi ujian covid-19 ini tetapi ribuan jiwa penduduk yang merasakan hal kegelisahan dan kekahwatiran berbagai pemikiran yang menyelimuti proses persoalan corona dalam wujud yang nyata yang di lakuan pemerintah yaitu lockdown.


Dengan demikian bahwa covid-19 ini membentuk kita saling bekerja sama dalam bentuk empati kita terhadap sesama dalam membantu saudara-saudara kita yang terdampak musibah covid-19 ini.

Dengan berbagai perilaku yang dapat membantu korban ODP dan PDP dengan cara memberikan ide-ide kepada pemerintah agar memberikan bahan pangan terhadap mereka yang terkena dampak covid-19 dengan syarat gratis bahan pokok setiap kepala keluarga maka dengan hal ini akan menciptakan sebuah bentuk cinta kasih bersatu dalam serumpun kesatuan indonesia.

Makanya pemerintah dan masyarakat haruslah bekerja sama dalam roda mendukung untuk memberantas pencegahan penyebaran covid-19 bukan malah saling menyalahkan satu dengan yang lainnya maka dapat dipastikan apa bila pemerintah dengan masyarakat tidak bekerja sama untuk penanggulangan penyebaran covid-19 ini akan berdampak fatal.

Di suatu demografi berbagai wilayah tetapi apabila masyarakat mendukung untuk tetap dirumah dengan kebijakan pemerintah maka musibah covid-19 ini akan dipastikan bisa kita tanggani bersam-sama dalam pencegahan penyebaran covid-19 yakni virus corona.

Dengan catatan pemerintah memberikan keringganan terhadap masyarakat dalam bentuk perekonomian maupun hal-hal yang bersangkutan dengan kehidupan masyarakat.

Maka akan menciptakan tumbuhnya cinta kasih bersatu dalam menghadapi virus yang mematikan di berbagai belahan dunia dengan digemparkan berbagai persoalan covid-19 di masyarakat sehingga tidak menimbulkan kegelisahan terhadap warga dengan cara saling mendukung dan membantu dalam menanggani persoalan virus corona.

Tumbuhnya empati, simpati terhadap sesama akan membentuk cinta kasih dalam menyalurkan bantuan yakni tenaga maupun material yang kita punya dengan cara saling melindungi bukan malah saling menuduhi satu dengan yang lainnya.

Sehingga membentuk cinta kasih sesama keluarga, rekan kerja, dan warga-warga yang lainnya agar kita saling menghargai dan mencintai sesama saudara-saudara kita dalam membentuk empati cinta kasih dalam melawan covid-19yang biasa disebut virus corona.


Persoalan atas bahwa makna cinta kasih dan kasih sayang itu ternyata amat luas bukan saja hanya perasaan suka antara sepasang kekasih tetapi juga perasaan welas asih, antara saudara, teman, dan antara sesama mahluk ciptaan Tuhan.

Saya yakin dunia ini akan terasa indah dan damai jika seluruh umat manusia mempunyai perasaan cinta kasih, kasih sayang dan menyadari bahwa sesungguhnya kita semua adalah bersaudara, seperti apa yag diisyaratkan oleh veda, yaitu “vasudaiva kutumbhakam” artinya; sesungguhnya semua manusia adalah bersaudara maka dari uraian di atas tidak ada alasan lagi bagi manusia untuk saling membenci dan tidak menghargai mahluk ciptaan Tuhan.

Untuk itu mari kita bersama-sama menumbuhkan cinta kasih dan kasih sayang pada diri kita dalam melakukan kebaikan-kebaikan dalam memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan kita yang terkena dampak covid-19 dengan melakukan pembagian masker, sembako atau yang lainnya yang bisa kita perbuat kepada kelonpok yang terkena ODP dan PDP di dunia ini. Sungguh ini perbuatan mulia yang menumbuhkan cinta kasih kita sesama manusia di permukaan bumi ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *