Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan istilah umum dalam perekonomian yang merujuk kepada usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria dalam ketentuan Undang-undang No.20 Tahun 2008.
UMKM juga merupakan salah satu bagian penting untuk meningkatkan taraf hidup. Terkhusus untuk di wilayah Kepulauan Bangka Belitung (Babel), UMKM merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekomomi.
Masih banyak masyarakat Babel yang bergantung pada hasil bumi yakni dari sektor pertambangan biji timah.
Sebagai pelaku UMKM di Sungailiat, penulis melihat harga biji timah beberapa tahun ini terus menurun. Hal ini menyebabkan penghasilan masyarakat mengalami penurunan di berbagai bidang khususnya perdagangan ditambah tuntutan kebutuhan yang semakin mahal menjadi keluhan masyarakat saat ini.
Tentu saja masalah ini membebani masyarakat Bangka Belitung, khususnya masyarakat yang masih mengandalkan sektor tambang sebagai tumpuan hidup.
Melihat kondisi seperti saat ini, masyarakat disarankan untuk mencari alternatif lain dalam memperoleh penghasilan. Oleh karena itu, di sinilah peran UMKM dibutuhkan. Sektor ini sangat memiliki peluang yang sangat besar sebagai pilihan alternatif pelarian dari sektor pertambangan. Dengan adanya UMKM ini dapat memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan karena dapat mengurangi eksploitasi alam yang berlebihan serta diharapkan dapat menyerap tenaga kerja yang besar.
Menurut hemat penulis, UMKM adalah pilihan yang paling tepat dalam mengalihkan masyarakat yang awalnya masih bergantung pada pertambangan menjadi masyarakat yang mandiri. Karena UMKM ini sendiri sangat didukung oleh pemerintah daerah. Seperti yang dilakukan oleh penulis sendiri, bisa mandiri secara finansial walaupun masih berstatus sebagai mahasiswa lewat UMKM Budidaya Jamur.
Penulis: Candra (Mahasiswa Universitas Bangka Belitung)
