Warga meminta agar alat berat yang dikerahkan untuk menggarap lahan di desa itu dikeluarkan dari Desa Mendo hingga ada kesepakatan bersama lewat pertemuan sesuai mediasi di lapangan.
Bangka, Swakarya.Com. Disaat mediasi alot antara PT SAML dengan warga 3 desa yang menginginkan perusahaan itu mengeluarkan semua alat berat dan menghentikan segala aktifitas di Desa Mendo, salah satu warga yang menolak keberadaan PT SAML terlibat baku hantam dengan warga yang mendukung keberadaan PT SAML di Desa Mendo.
Pantauan, saat mediasi berlangsung, kedua warga Mendo ini terlibat cek çok mulut membahas masalah lahan di Desa Mendo yang dimiliki oleh warga yang menolak keberadaan PT SAML ini.
Lantaran merasa dirinya diintervensi oleh salah satu warga yang pro ini membuat warga yang tolak PT SAML berang. “Pok tau dak, 3 hari ku ngikut ngukur tanah di lapangan. K bilang ku dak de surat a,” katanya.
Tak ayal, botol air mineral yang dipegang warga yang tolak PT SAML melayang kebagian kepala warga yang pro perusahaan itu.
Atas kejadian itu, puluhan warga 3 desa yang tadinya sedang mendengarkan mediasi dengan PT SAML langsung menuju rekannya yang terlibat baku hantam.
Untungnya aksi tersebut bisa diredam setelah kedua warga yang bertikai dilerai warga dan petugas yang berada dilokasi.
Guna menghindari hal hal yang tidak diinginkan, warga 3 desa yang meminta PT SAML menghentikan sementara waktu seluruh aktifitas dan mengeluarkan semua alat berat yang ada di lokasi Desa Mendo disetujui oleh pihak perusahaan.
Warga juga meminta agar alat berat yang dikerahkan untuk menggarap lahan di desa itu dikeluarkan dari Desa Mendo hingga ada kesepakatan bersama lewat pertemuan sesuai mediasi di lapangan. (Lio)