Kelapa Kampit, Swakarya.Com. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman mengunjungi Kelompok Tani Aik Tukal dan Kurun Jaya di lokasi Perkebunan Ubi Kasesa, Desa Buding, Kecamatan Kelapa Kampit, Belitung Timur, Rabu (7/7/2021).
Kedua kelompok tani ini telah mendapatkan pembimbingan dari PT PUSRI selama 2 bulan. Setelah itu melalui program agrosolution, para kelompok tani ini dapat memanfaatkan lahan Areal Penggunaan Lain (APL), Hutan Produksi (HP), Hutan Tanaman Rakyat (HTR), food estate, dan tanah desa.
Dijelaskan Irawan dari PT PUSRI, sebelumnya para petani ini terhambat karena terbatasnya pengetahuan dan kemampuannya, untuk itu dilakukan pemberdayaan dengan program agrosolution. Program ini merupakan kerjasama antara PT PUSRI, Bank Sumselbabel, pemerintah daerah dan tentu saja para petani. Sinergi ini dilakukan guna mewujudkan petani yang baik dan sejahtera dengan mengedepankan teknologi.
“Para petani ini, mendapatkan jatah lahan 2 hektar perorang. Untuk 1 kelompok yang berjumlah 17 orang, mendapatkan lahan 34 hektar untuk diolah. Mereka terus kami bimbing. Kami juga sebagai distributor pupuk, akan terus support ke petani. Setiap bulan kami buat laporan perkembangannya,” ungkap Irawan.
Gubernur Erzaldi saat ini terus memotivasi petani untuk membudidayakan komoditi yang sudah ada pembelinya. Kunjungannya kali ini dikarenakan pembangunan pabrik tapioka yang membutuhkan 500 ton Ubi Kasesa perhari.
Untuk memotivasi para petani, orang nomor satu di Babel ini pun langsung turun ke kebun untuk bertemu dan menanyakan langsung, permasalahan yang mungkin dihadapi para petani.
Ketua kelompok tani langsung mengutarakan bahwa lahan yang saat ini dikelola merupakan lahan basah, sehingga tidak dapat ditanami. Selain itu, mereka juga mengusulkan agar menambah 3 kelompok tani untuk dibantu, sehingga lahan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang masih kosong dan bisa dimanfaatkan oleh mereka.
Menjawab permasalahan ini, Gubernur Erzaldi langsung berkoordinasi dengan Irawan dari PT PUSRI, Iman pemilik Pabrik PT Sinar Mas dan Yono Cahyono, Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Gunung Duren.
“Terlihat dari sini, lahan ini masih belum memiliki perairan yang memadai. Untuk itu, agrosolution hadir membantu kita semua membangun perairan. Agrosolution membantu membuat parit, pembajakan, dan penyemprotan, setelah itu baru lahan bisa digunakan,” ungkap Gubernur Erzaldi
Pada kesempatan yang sama, pengajuan 3 kelompok tani ini mendapat respon positif dari Gubernur Erzaldi, dirinya akan mengusahakan pengajuan HTI ini agar dapat dimanfaatkan oleh petani.
“Dari regulasi yang ada setidaknya minimal 20% dari lahan HTI ini seharusnya bisa dikelola oleh masyarakat, kami akan meninjau kembali dan akan terus diusahakan bantu pengajuannya dapat disetujui, sehingga dapat membantu lebih banyak petani,” ungkap Gubernur Erzaldi.
Upaya ini terus digencarkan mengingat sektor perkebunan merupakan salh satu usaha yang bisa mendatangkan keuntungan besar. Karenanya memberi dukungan kepada para pelaku usaha pertanian menjadi solusi menjawab permasalahan ekonomi pada saat pandemi.***