Pangkalpinang, Swakarya.Com. Ahmad Rama Efrizal salah satu pegiat Anti Money Poltik memberikan keterangan kepada media swakarya.com melalui pesan rilinya yang diterima (12/8) menyatakan bahwa setalah Komisi II DPR RI mengelar rapat kembali dalam membahas anggaran tambahan untuk Pilkada Serentak tahun 2020 yang akan datang salah satunya untuk pemenuhan protokol kesehatan covid-19.
Untuk itu, bagi Ahmad Rama Efrizal dirinya berharap kepada KPU dan Bawaslu harus membuat anggaran lebih untuk mensosialisasikan partisipasi pemilih melalui media Online, salah satunya bekerja sama dengan insan pers.
Selain itu Rana juga mengatakan bahwa keadaan yang tidak menentu saat ini sangat tidak memungkinkan penyelenggara KPU dan Bawaslu bekerja sendirian dalam mensosialisasikan tahapan pemilu yang akan datang dan menurutnya akan banyak tahapan-tahapan yang biasa dilakukan harus dilakukan dengan cara yang tidak biasa
“Kita harus mengedepankan kepentingan Demokrasi di atas kepentingan lainnya, sangat diperlukan penyerapan anggaran yang di keluarkan KPU dan BAWASLU dalam mensosialisasikan tahapan pemilu seraca daring, agar pemilu akan tetap berintegritas dan tercapai target pemilihnya salah satu cara adalah melibatkan teman-teman media yang sudah menjadi tugas mereka menyerap informasi dan memberikan informasi kepada masyarakat luas,” katanya.
Dan Rama pun turut mejelaskan bahwa peran KPU dan BAWASLU harus menjadi pelopor bagaimana cara mensosialisasikan tahapan pemilu ini dengan cara yang berbeda agar para calon pasangan yang ikut dalam kontestasi pemilihan Pilkada serentak 2020 nanti dapat menjadi contoh bagi pasangan calon yang ikut kontestasi tersebut.
“Saya menyakini pemilu nanti akan berjalan baik jika semua element dapat dilibatkan dengan baik, KPU dan BAWASLU harus cermat dan transparan dalam mempublikasikan anggaran yang dikeluarkan untuk bekerja sama dengan media-media yang ada,” jelasnya. (Rls/thr)
