Belitung, Swakarya.Com.– Pandemi Covid-19 mengakibatkan pembangunan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengalami perlambatan. Namun, pandemi ini tidak serta merta menjadi penghalang untuk terus membangun Bangka Belitung. Hal ini ditegaskan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman dalam acara dialog interaktif bersama RRI Babel yang disiarkan secara langsung hari ini, Rabu (30/12/20) mulai pukul 07.30 WIB hingga 09.00 WIB.
Gubernur Erzaldi menyebutkan, dampak Covid -19 sangat luar biasa, hampir semua lini terganggu dan imbasnya pembangunan melambat. Walaupun demikian, pemerintah provinsi telah berupaya semaksimal mungkin agar pembangunan tetap berjalan dengan tetap mengedepankan keselamatan masyarakat.
“Kita harus bisa bertahan di situasi tidak normal akibat pandemi, masyarakat kita harus sehat dan ekonomi kita pun harus kuat. Didukung dengan sikap dan keinginan untuk menjalankan tatanan protokol kesehatan, itulah kuncinya,” ungkapnya.
Namun Gubernur Erzaldi menyayangkan, saat ini masyarakat kurang disiplin menjalankan protokol kesehatan. Akibatnya, jumlah pasien terkonfirmasi di Babel mengalami peningkatan, terutama di Kabupaten Bangka, Kota Pangkalpinang, dan Belitung. Menurutnya, sosialisasi sudah dilakukan secara berulang oleh setiap komponen, baik dari pemerintah provinsi, kabupaten, kota, serta semua elemen masyarakat.
“Kita semua sudah lelah, para perawat dan dokter kita pun lelah. Tetapi jangan sampai kita menyerah karena kita ingin masyarakat sehat dan pembangunan tetap berjalan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gubernur Erzaldi mengatakan dampak Covid -19 di Bangka Belitung sangat jelas. Pertumbuhan ekonomi Babel pada Triwulan III mengalami kontraksi sebesar 4, 38 % (yoy) dan sekarang beranjak ke arah yang positif, tetapi tidak signifikan. Salah satunya karena relaksasi pertambangan masih belum mampu memberikan daya ungkit ekonomi. Sejalan dengan hal tersebut, Pemprov. Babel juga berupaya meningkatkan perekonomian daerah dari sektor pertanian, perikanan, perkebunan, serta sektor pendukung lainnya.
“Berdasarkan data BPS per 1 Desember 2020, Nilai Tukar Petani (NTP) dari bulan Oktober sampai November 2020 di Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) mengalami kenaikan sebesar 3,39. Bisa dilihat dari kenaikan harga komoditi sawit di tingkat petani Rp 1.600 sampai dengan Rp 1.700, sedangkan harga di pabrik Rp 1.900. Hal ini dipicu karena sudah ada beberapa pabrik kelapa sawit baru yang mulai beroperasi. Begitupun harga lada saat ini juga mengalami kenaikan menjadi Rp 60.000 di tingkat petani dan saat ini, kita juga mengembangkan komoditi lain seperti tanaman porang dan jahe merah,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu pendengar RRI, Kasatpol PP Kabupaten Belitung Timur, Zikril berharap, Pemprov. Babel segera mengeluarkan peraturan daerah (perda) terkait penanganan Covid -19.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Erzaldi menjelaskan bahwa saat ini perda tersebut sudah ditanda-tangani oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.
“Peraturan gubernur sudah kita buat, dan sudah saya tanda-tangani. Saat ini, kita masih menunggu tindak lanjut dari Kemendagri. InsyaAllah, dalam waktu dekat akan disampaikan ke kabupaten/kota. Diharapkan dengan adanya perda ini nanti masyarakat jadi lebih disiplin,” jelasnya.
Lain halnya dengan Mang Pan, yang mempertanyakan mengenai upaya Pemprov. Babel dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Babel.
Menyikapi pertanyaan Mang Pan, Gubernur Erzaldi mengatakan, ada beberapa langkah yang dilakukan oleh Pemprov. Babel untuk meningkatkan IPM di era Covid-19.
“IPM kita naik, tetapi tidak siknifikan. Beberapa hal yang telah kita lakukan mulai dari pengembangan sektor pendidikan, perikanan, perkebunan, pertanian, UMKM, hingga hilirisasi pertambangan,” jelasnya.
Di akhir dialog, Gubernur Erzaldi menyampaikan bahwa Pemprov. Babel terus melakukan peningkatan pelayanan publik agar lebih baik.
“Pelayanan publik terus kami lakukan secara optimal dan terukur, kita tidak merasa puas dengan apa yang kita raih saat ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya penghargaan yang diberikan kepada Pemprov. Babel baik dari pemerintah pusat, lembaga swasta yang sangat independen bahkan dari presiden. Tahun ini ada sebanyak 33 penghargaan yang kita dapat, artinya aparatur daerah sudah bekerja sebagai mana mestinya,” jelasnya.
Memasuki tahun 2021 ini, dirinya berpesan agar masyarakat dan semua elemen bersinergi menghadapi pandemi Covid-19.
“InsyaAllah, Bangka Belitung lebih baik lagi, dengan satu sikap jalankan protokol kesehatan sebagai kebutuhan dan masyarakat dihimbau tidak melakukan pesta tahun baru 2021 untuk mencegah penyebaran Covid-19,” pungkasnya.***