Bangka, Swakarya.Com. Sejumlah lampu penerangan yang terdapat dalam pendestrian yang dibangun Pemerintah Kabupaten Bangka di kawasan Hutan Kota Sungailiat terlihat banyak rusak.
Alhasil, sejumlah titik yang sebelumnya diterangi cahaya lampu ini membuat sekitar kawasan pendestrian terlihat redup akibat lampu penerangan yang terdapat di sepanjang pendestrian diduga sengaja dirusak oleh muda mudi yang kerap nongkrong di area pendestrian Hutan Kota Sungailiat.
Atas kerusakan lampu penerangan di area pendestrian Hutan Kota Sungailiat ini, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Bangka, Aristian saat dikonfirmasi di ruang kerjanya mengatakan, penyebab tidak berfungsinya lampu penerangan di sejumlah titik area pendestrian hutan Kota Sungailiat akibat tangan jahil oknum masyarakat yang sering nongkrong dan diduga secara sengaja merusak fasilitas yang terdapat di sepanjang area pendestrian.
“Setiap malam kan ramai warga yang nongkrong di sana, mungkin ada yang iseng sehingga sejumlah fasilitas yang ada di sana terlihat tidak bisa berfungsi,” katanya.
Kendati demikian, kata Aris, pihaknya sudah menghubungi pihak Pilar Utama Karya yang membangun pendestrian itu untuk memperbaiki dan mengganti lampu penerangan diduga secara sengaja dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Tidak ada kendala dengan fisiknya. Tapi untuk fasilitas lainnya seperti lampu box yang terpasang malah dicabut. Kursi juga ada patah mungkin akibat diinjak oleh warga yang nongkrong disana. Tapi hal ini sudah kita minta tolong kepada pemborongnya untuk memperbaikinya,” katanya.
Untuk itu, Aris berharap, agar fasilitas yang sudah dibangun agar dijaga mengingat kawasan yang dibangun pendestrian ini merupakan salah satu kawasan yang setiap harinya dijadikan masyarakat Kota Sungailiat untuk berolahraga.
“Jadi ini menjadi tugas kita bersama untuk menjaganya agar manfaatnya bisa dinikmati seluruh masyarakat,” katanya.
Sementara, Kasat Satpol PP Bangka, Thony Marza saat dikonfirmasi juga mengatakan hal yang demikian.
Menurut dia, rusaknya lampu box yang terdapat di area pendestrian itu diduga dilakukan oleh sejumlah oknum warga yang menjadikan tempat tersebut sebagai tempat tongkrongan.
“Setiap malam ramai warga yang nongkrong disitu dan bahkan sampai lewat tengah malam. Saat anggota kita patroli kesana, kadang kadang menemukan tempat lampunya sudah tidak berada ditempatnya lagi,” katanya.
Bahkan menurut dia, upaya persuasif telah dilakukan dengan memberikan imbauan dan membubarkan warga yang kerap terlihat masih nongkrong di kawasan tersebut lewat tengah malam.
Hanya saja, saat petugas pulang, sejumlah oknum warga yang sebelumnya dibubarkan ini kembali lagi untuk nongkrong ke area pendestrian.
Untuk itu, kata Thony, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR dan Dinas Lingkungan Hidup guna membahas pembatasan jam nongkrong di kawasan pendestrian itu.
Terpisah, pihak Pilar Utama Karya Hermanto mengaku sudah memperbaiki sejumlah lampu box yang diduga secara sengaja dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Intinya kita koperatif. Setiap ada kerusakan kita perbaiki. Ada lampu yang mati kita ganti. Dan untuk sejumlah lampu box yang rusak itu juga sudah kita ganti dan pasang kembali,” katanya.
Penulis : Lio