*Akan dilantik di Jakarta oleh Kemendikbud pada tanggal 24 April 2020 mendatang
Bangka, Swakarya.Com. Dr. Dr. Ibrahim S.Fil. M.Si, terpilih menjadi Rektor Universitas Bangka Belitung periode 2020/2024 dalam Pemilihan Rektor Universitas Bangka Belitung, pada Jum’at (13/03/20).
Dekan FISIP UBB tersebut unggul 28 suara dari total 32 suara dengan rincian 17 suara senat dan 11 suara menteri mengungguli Prof. Dr. Kiagus M. Sobri S.H. M.Si. dengan perolehan 4 suara dan Dr. Drs. Sucipto, MT. IPM yang tidak memperoleh suara.
Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa Ibrahim dipercaya oleh mayoritas anggota senat dan menteri bahwa ia memiliki kualitas dan kapasitas untuk memimpin UBB dalam 5 tahun kedepan.
Eva Prasetyono selaku Ketua Senat UBB menuturkan bahwa terpilihnya Ibrahim dalam pemilihan Rektor ini tercatat dalam buku rekor yakni sebagai Rektor termuda di Indonesia.
“UBB telah mencetak rekor hari ini bahwa pak Ibrahim telah membuat rekor sebagai Rektor Perguruan Tinggi Negeri termuda di Indonesia. Jadi ini merupakan rekor yang telah UBB dan Ibrahim buat karena sebelum-sebelumnya usia Rektor di atas 40 tahun,” ujar Eva pada saat agenda jumpa pers yang diselenggarakan oleh pihak Panitia penyelenggara.
Jumpa pers dipimpin langsung oleh Wahri Sunanda selaku ketua Panitia Pemilihan Rektor dihadiri oleh Eva selaku Ketua Senat Universitas Bangka Belitung untuk menyampaikan seluruh rangkaian pemilihan Rektor dan terpilihnya rektor baru.
Pada putaran pertama, Ibrahim juga unggul 14 suara dari total 21 suara senat dari empat calon sebelumnya.
Eva beserta jajaran senat berharap dengan terpilihnya Ibrahim sebagai Rektor UBB yang baru, nantinya ia akan berkomitmen terhadap visi dan misi yang telah beliau sampaikan pada saat pencalonan.
“Kami menyambut dengan gembira atas terpilihnya pak Ibrahim ini karena beliau juga dari rahim UBB dan kami harap beliau berkomitmen dengan janji-janjinya pada saat pemaparan visi dan misi calon Rektor lalu,” harapnya.
Ibrahim akan dilantik di Jakarta oleh Kemendikbud pada tanggal 24 April 2020 sekaligus pemberhentian secara hormat oleh kementrian kepada Rektor sebelumnya.
Penulis: Arie Hidayat