Payung, swakarya.Com. Hadir serta meletakkan batu pertama pada bangunan Pesantren Modern Khoirul Ummah, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman juga menyalurkan zakat kepada warga di beberapa desa di Kabupaten Bangka Selatan, Selasa (8/12/20).
Zakat ini merupakan zakat yang terkumpul dari ASN Pemprov. Babel dan digunakan untuk membantu masyarakat. Penyaluran zakat dilaksanakan atas kerja sama antara Biro Kesra Babel, Baznas, dan Kantor Pos Pangkalpinang.
Penyerahan zakat oleh Gubernur Erzaldi dilakukan secara simbolis kepada 10 orang dari total 50 penerima asal Desa Payung.
Gubernur Erzaldi mengatakan, selain Desa Payung, zakat juga akan dibagikan kepada 100 orang penerima di Desa Lampur, untuk Desa Munggu 50 orang penerima, Desa Keretak 50 orang penerima, dan Desa Keretak Atas 50 orang penerima.
“Hari ini zakat yang akan disalurkan sebanyak 300 mustahik di lima desa yang ada di Kabupaten Bangka Selatan dan Bangka Tengah, masing-masing mendapatkan lima ratus ribu rupiah,” ujarnya.
“Gunakan santunan duafa ini sebaik-baiknya untuk hal yang bermanfaat,” ungkap Gubernur Erzaldi kepada penerima zakat.
Kepala Kantor Pos Pangkalpinang, Azmat Nuzul Pasa yang turut mendampingi Gubernur Erzaldi dalam kegiatan ini mengatakan bahwa Kantor Pos bertindak sebagai penyalur ke semua titik penerima se-Bangka Belitung sesuai mekanisme dan kesepakatan antar Pemprov. Babel dan Baznas Babel.
“Baznas Pemprov. Babel bekerja sama dengan Kantor Pos Pangkalpinang dalam penyaluran zakat Baznas Babel. Penyalurannya menggunakan wesel pos. Sehingga kantor pos bertugas mengantarkan langsung ke desa-desa untuk menyalurkan zakat sampai ke mustahik (penerima zakat),” pungkasnya.
Selain menyalurkan zakat dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kepada warga penerima zakat di Desa Payung, Gubernur Erzaldi juga meletakkan batu pertama untuk membangun Pesantren Modern Khoirul Ummah.
Pesantren Modern Khoirul Ummah dibangun di lahan seluas 5 hektar. Lahan ini merupakan wakaf dari H. Jumidi asal Desa Payung yang bahkan akan dibangun perkebunan sawit untuk menopang ekonomi pesantren.***