Bangka, Swakarya.com. Menyambut Hari Sumpah Pemuda (HSP) yang ke 93 Tahun, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Idonesia (PC PMII) Bangka, mengadakan kegiatan lomba Vidio Orasi dan Puisi yang dilaksanakan secara Virtual, hal ini dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Diases (COVDI-19) pada Kamis (21/10/2021)
Pendaftaran Lomba yang baru pertama kali diselenggarakan oleh PC PMII Bangka tersebut, telah di buka secara Online mulai 20-28 Oktober 2021, yang bertemakan “Bersama Kita Membangun Negeri dan Menangkal Radikalisme”
Kompetisi tersebut, akan diikuti oleh seluruh pengurus Rayon, Komisariat, kader PMII, serta peserta MAPABA raya PC PMII Bangka, untuk mengisi waktu luang di dalam rumah pada massa pamdemi COVID-19.
Charles Swarda Selaku Ketua Umum PC PMII Bangka mengungkapkan pendapatnya terkait HSP yaitu, merupakan suatu pergerakan yang dilakukan oleh para pemuda Indonesia untuk memperjuangkan cita-cita suatu bangsa dan kemerdekaan Indonesia, yang dibekali dengan tekad, semangat yang besar, dan berwawasan luas.
“mari kita memaknai HSP dengan semangat untuk tetap produktif meski di rumah saja, melalui lomba ini, kita ingin pemuda-pemuda Indonesia mampu untuk berpikir kritis dan kreatif, agar dapat menciptakan sebuah karya seni, seperti seni berbicara, seni bahasa dan seni menulis” tuturnya
Charles juga menyampaikan harapannya dalam menyambut HSP tersebut yaitu, Pemuda harus miliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap kondisi negara saat ini, mampu untuk bergerak, menjadi penggerak untuk agar menjadi negeri yang berprestasi, berintelktual, berwawasan luas, agar mampu bersaing dengan dunia Internasional.
Pernyataan tersebut juga di sampaikan oleh Ketua Pelaksana kegiatan lomba Vidio Orasi dan Puisi Sahabat Ardian, Ia mengatakan peran pemuda saat ini yaitu, harus mampu untuk menyikapi perubahan teknologi yang sangat cepat, jika kita tidak mampu untuk mengikuti perubahan teknologi tersebut, maka kita akan di tinggal oleh perubahan zaman.
“Pada era milenial saat ini, para pemuda Indonesia belum mampu untuk menyaring berita hoaks, sehingga mudah terpengaruh dengan berita dan video yang memancing untuk menghancurkan persatuaan kesatuan Bangsa, maka dari itu, kita sebagai pemuda harus mampu untuk memfilter dan menganalisis semua informasi yang menyebar di media massa” Tutupnya***