Pangkalpinang, Swakarya.Com. Resmi, Kabupaten Belitung ditunjuk sebagai tuan rumah Development Working Government (DWG) G20 yang akan diselenggarakan pada 7-9 September 2022.
Penunjukan tersebut berawal dari kunjungan kerja Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI dalam rapat koordinasi di Pulau Belitung.
Dalam kunjungan tersebut, Suharso Monoarfa selaku Menteri Bappenas menawarkan Belitung sebagai tuan rumah G20 yang nantinya akan diikuti lebih dari 2000 delegasi dari berbagai negara.
Negara G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Dalam seri diskusi Ngopi Be.. yang dipandu oleh Syaifuddin Almughniey pada 8 Februari lalu, Erzaldi Rosman selaku Gubernur Provinsi Kep. Bangka Belitung optimis bahwa hal ini nantinya akan mampu membuka keran ekonomi serta peluang destinasi wisata yang menjanjikan bagi mancanegara.
Menanggapi hal tersebut, Andrew selaku ketua Maritim Muda Belitung melontarkan tanggapan serius.
Baginya, momentum ini merupakan catatan penting bagi Pemerintahan di Bangka Belitung untuk melakukan perbaikan diberbagai sektor.
“Selain urusan pandemi yang menjadi catatan penting dalam agenda G20, Terpilihnya Belitong menjadi salah satu tuan rumah dalam rangkaian G20 ini seharusnya dapat menjadi momentum besar bagi perbaikan dunia pendidikan, ekologi dan pengembangan,”ungkap Andrew saat dihubungi via whatsapp pada 19 Februari 2022.
Menurutnya, sektor pariwisata di Babel sudah bertaraf Internasional sehingga pemerintah harus jeli untuk melakukan rangkaian pengembangan guna menunjang hal tersebut.
” Pariwisata dan Geopark kita sudah bertaraf internasional serta proyeksi pengembangannya sudah harus komprehensif dalam segala aspek,” imbuhnya.
Ia menambahkan salah satu sektor yang mestinya diperhatikan ialah pembangunan sarana pendidikan yang bermutu internasional.
Selain sebagai salah satu problem, ia menekankan bahwa pembangunan dan pengembangan di bidang pendidikan merupakan hal yang harus dikedepankan.
“Salah satu aspek yang harus diperjuangkan pemerintahan adalah untuk membentuk ruang edukasi (perguruan tinggi negeri) bertaraf Internasional di Belitong. Edukasi ini problematika yang sangat penting dan harus dikedepankan,” sambungnya.
Andrew berharap dengan adanya pembangunan tersebut, menjadi langkah awal untuk menjadikan kampus sebagai wadah untuk mengembangkan riset berskala internasional.
” Dengan adanya Perguruan tinggi bertaraf internasional akan menjadi wadah dalam mengembangkan riset-riset dan penguatan SDM yang mendunia,” tutupnya.***