Tanjungpandan, Swakarya.Com. Gas Elpiji langkah sebab kapal kayu tidak diizinkan beroperasi. Dalam satu bulan terakhir ini masyarakat sangat merasakan kesulitan mendapatkan gak Elpiji 3 kilogram di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Kelangkaan ini banyak ditemukan dilapangan, ditambah lagi sekarang bahan bakar minyak tanah yang sering digunakan masyarakat pada umumnya, yang dulunya belum dikonversi ke gas dan sekarang sudah mengalami kelangkaan juga.
Menurut Vina Cristyn Ferani, Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Belitung gelar Reses DPRD di Kantor Camat Tanjung Pandan menyampaikan, penyebab terjadinya kelangkaan ini, Karena terdapat permasalahan di Pangkalbalam,
“Pihak KSOP Pangkal Balam tidak mengizinkan kapal kayu untuk pengangkutan gas elpiji 3 kg dari Bangka menuju Belitung. Sehingga ini yang menjadi faktor kelangkaan tersebut,” ujar Vina
Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini kami sudah mencoba melakukan komunikasi dan sudah memfasilitasi pertemuan kedua belah pihak, yaitu KSOP Tanjungpandan dengan KSOP Pangkalbalam.
“Kami berharap KSOP Pangkalbalam memberikan dispensasi, untuk sementara waktu ini, karena pada saat ini SPBE (Stasiun Pengisian Bulk Eliji Belum dibangun di Belitung. Jadi untuk sementara waktu mohon diizinkan untuk di angkut menggunakan kapal kayu dulu, kalau belum ada alternatif lain,” tuturnya dihadapan masyarakat.
Setalah lakukan pertemuan dari dua belah pihak, dengan begitu dari pihak KSOP Tanjung pandan, sampai saat ini tidak mempermasalahkan bahwa gas tersebut diangkut menggunakan kapal kayu.
“karena pihak KSOP Tanjung pandan sebagai pihak yang penerima. Mereka tidak mempersoalkan hal itu silahkan kalau ingin menggunakan kapal kayu,” ungkapnya
“Adapun solusi ke depan kami akan mencoba berkoordinasi dengan Pertamina di Pusat. Rencananya di Januari 2019 kami akan berkoordinasi mengenai prosedur. kami juga akan berkoordinasi mengenai masalah pembangunan SPBE di Kabupaten Belitung, karena saat ini belum ada, maka dari itu kami akan berkoordinasi terkait ini lebih lanjut,” tutur Vina.
Menurut Vina, dalam mengatasi persoalan-persoalan ini, kompor sumbu bisa menjadi alternatif untuk masyarakat sekarang ini, sembari menunggu stok gas ini menjadi normal kembali.
Penulis : Decy
Editor : Tahir