Melati Ingin Potensi Kerajinan Resam Di Desa Sengir Ditingkatkan

Sengit, Swakarya.Com. Ketua Dekranasda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Melati Erzaldi bersama rombongan bertandang ke Desa Sengir, guna bertatap muka dengan kepala desa dan masyarakat, dan membahas potensi kerajinan Desa Sengir.

Desa Sengir merupakan salah satu desa di Babel yang memiliki banyak pengrajin songkok atau kopiah resam. Kelompok pengrajin ini sudah ada sejak turun temurun, dengan jumlah pengrajin kurang lebih 100 orang.

Dalam tatap muka tersebut, Kepala Desa Sengir, Ibrohim menyampaikan bahwa para pengrajin kopiah resam tersebut masih perlu mendapatkan pembinaan, terutama mengenai pemasarannya.

“Tolong dibantu pemasarannya, karena kerajinan resam ini merupakan salah satu penunjang ekonomi pengrajin kami. Rata-rata pengrajin adalah para janda dan ibu-ibu tua yang sudah tidak kuat lagi untuk bertani,” ungkapnya.

Selain permohonan bantuan untuk pemasaran, Kepala Desa Ibrohim juga memohon bantuan tenaga ahli untuk budi daya bahan baku resam.

“Lahan sudah kita siapkan kurang lebih dua hektar, sedangkan tenaga ahlinya kita butuhkan untuk budi daya tersebut,” ungkapnya.

Kemasan yang sudah ada masih kurang menarik sehingga Kades Ibrohim mengharapkan kemasan yang baru dan khusus dengan atas nama kelompok, bukan kemasan individu. Harapannya, usaha resam ini tidak hanya menjadi usaha perorangan, tetapi usaha kelompok pengrajin Desa Sengir yang akan memperkokoh merek produk kopiah resam hingga ke tingkat nasional.

Pada kesempatan tersebut, Ibu Melati Erzaldi mengatakan para ASN Pemprov Babel akan diwajibkan mengenakan kopiah resam setiap hari Kamis dan Jumat. Sehingga ini menjadi peluang yang baik bagi para pengrajin resam untuk meningkatkan jumlah produksi dan meningkatkan kualitas resam.

Salah satu poin penjualan dari produk kopiah resam Desa Sengir adalah mereka menggunakan material yang terbaik, dengan kualitas daya tahan resam hingga sepuluh tahun apabila dirawat dengan baik.

Rentang harga yang ditawarkan pun bervariasi, hal ini tergantung dari tingkat kesulitan proses pembuatan dan halusnya desain kopiah resam tersebut.

“Kalau desain agak kasar bisa sekitar 200-300 ribuan ini termasuk kualitas yang biasa saja. Namun untuk tingkat yang paling halus bisa mencapai empat jutaan, yang tentunya untuk pesanan khusus,” pungkasnya. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait