Pangkalpinang, Swakarya.Com. Rempah-rempah di Bangka Belitung (Babel) sejak dulu sudah diandalkan, dan baru-baru ini Babel membuat produk hilirisasi lada yang salah satunya adalah penangkal atau peningkat daya imunitas tubuh menjadi lebih kuat.
Hal ini disampaikan oleh Gubernur Erzaldi Rosman, saat menghadiri vicon webinar Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Selasa (23/6/20), dihadapan Kemenko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan dan beberapa kepala daerah lainnya sebagai peran aktif pemda dalam Gernas BBI, di sini Babel mengusung produk nasional berupa rempah-rempah.
Lada Babel saat ini memiliki nilai piperin dengan rata-rata nilai antara 5-7 % yang memiliki spesifikasi khusus. Hingga saat ini sudah ada tiga produk yang masih dalam proses BPPOM yang terus Pemprov Babel dorong.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, produk tersebut insyaallah sudah keluar dan diregistrasikan oleh BPPOM yaitu berupa tablet yang dinamakan “King Spice”,” ungkap Gubernur Erzaldi.
Saat ini, Pemprov. Babel juga sedang membuat peraturan gubernur untuk produk lada yang akan dijual di dalam negeri yang sudah harus terbungkus rapi dari hasil hilirisasinya, baik berupa tepung maupun butiran yang dibungkus dan dapat ditempatkan di berbagai restoran agar memiliki nilai premium.
Disampaikan oleh Gubernur Erzaldi, saat ini penyebarannya baru di wilayah Sumbagsel yang menjadi strategi Pemprov. Babel untuk produk nasional dan mengambil langkah kebijakan untuk mempertahankan mutu dari produk rempah-rempah.
Dengan mengemas sendiri dan ditambah dengan strategi hilirisasi, lada Babel tidak hanya digunakan sebagai bahan pencampur untuk meningkatkan nilai piperin lada luar negeri, lada Babel dibuat kembali menjadi bahan baku obat-obatan selain digunakan untuk rumah tangga.
Itulah beberapa gerakan yang dilakukan oleh Pemprov. Babel untuk menghidupkan kembali produk unggulan yang hampir redup di negeri Laskar Pelangi ini. (***)