PANGKALPINANG – Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung (Babel) Ridwan Djamaluddin, membeberkan beberapa pencapaian yang ditorehkan Bumi Serumpun Sebalai dalam pidatonya saat Paripurna Istimewa HUT ke-22 Babel di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Babel.
Prestasi terbaik yang dituai hingga menjelang tutup tahun ini dikatakan Pj Gubernur Ridwan Djamaluddin yakni atas kesuksesan Babel sebagai tuan rumah perhelatan Development Working Group (DWP) G20, atau pertemuan tingkat menteri yang mewakili 20 negara.
Dalam pidato paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Babel Herman Suhadi itu, ia juga berbangga, bahwa peringatan hari jadi Babel dapat dilaksanakan dengan semangat dalam bertransformasi, dan bertumbuh di tengah tantangan Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun.
“Semangat tersebut saat ini telah menjadi komitmen kita bersama, dan telah kita buktikan melalui pelaksanaan presidensial G20 tahun 2022. Sejarah turut diukir untuk pertama kalinya Babel, khususnya Belitung menjadi tuan rumah pelaksanaan pertemuan internasional bagi menteri dari 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia,” ungkapnya di hadapan seluruh tamu undangan.
Ia menambahkan, Babel mempresentasikan proses pembangunan dan transisi nyata dari ketergantungan pada sektor ekstraktif, yaitu penambangan timah menuju perkembangan sektor non pertambangan seperti pariwisata yang inklusif, agroindustri, bahari, dan sektor jasa lainnya. Kebangkitan semangat itu diselaraskan pada tema hari jadi Babel ke-22 tahun ini, yaitu “Hijau Biru Babel-ku”.
“Gerakan ini bukan hanya penekanan pada tanggung jawab pada pemerintah dan pemerintah daerah saja, tetapi bagi pelaku-pelaku bisnis yang memiliki peran penting dalam perekonomian, serta masyarakat luas agar menjadi gerakan ini sebagai komitmen bersama dalam pembangunan yang berkelanjutan. Sehingga, tindakan-tindakan negatif dan pola pikir mencari keuntungan semata untuk saat sekarang, dan tidak memperhatikan dampak keberlanjutan masa yang akan datang dapat dihilangkan,” katanya Ridwan.
Disebutkannya juga, Babel sebagai daerah penghasil timah dunia, sebagian besar wilayah darat di provinsi ini digunakan untuk pertambangan mineral logam. Oleh sebab itu, pilihan program penghijauan merupakan kebijakan yang tepat untuk keberlajutkan pembangunan Babel ke depan.
“Program penghijauan di Babel memang bukanlah pekerjaan yang mudah, memerlukan usaha bersama, dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar, serta komitmen kita semua untuk menjaga sumber daya alam sebagai wujud syukur,” katanya.
Hari jadi ke-22 ini juga, menurut Ridwan, dalam konteks pembangunan ekonomi, Babel menerapkan strategi pembangunan yang berbasis potensi unggulan daerah dengan meningkatkan beberapa komoditas pertanian, dan perkebunan seperti kelapa sawit, lada, serta tanaman lainnya seperti selada, jahe merah, porang dan sorgum.
“Lalu pengembangan komoditas holtikultura seperti durian namlung, dan klamunot menjadi salah satu komoditas terbaik di Indonesia,” ujarnya.
Ia juga melihat peluang investasi hilirisasi komoditi unggulan yang perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak. Di samping itu, upaya yang terus dilakukan adalah dengan meningkatkan peran dari sektor usaha kecil yang menengah dalam perekonomian daerah, dengan berbasis ilmu pengetahuan teknologi dan inovasi.
Sementara itu, Ketua DPRD Babel Herman Suhadi menilai, tema Hijau Biru Babel-ku yang diharapkan menjadi suasana baru bagi Babel di kemudian hari. “Di usia yang telah 22 tahun, Babel ini telah matang, dan siap berdiri tegak bersama daerah-daerah yang sudah lama berdiri. Kokoh dengan segala prestasi, kelebihan dan kekurangannya,” katanya.
Dalam kondisi seperti ini, pihaknya mendorong Pemprov lebih agresif, dan inovatif menjawab persoalan dan tantangan untuk menghadirkan daerah yang lebih baik lagi dan sejahtera. Ia menyarankan agar membiasakan bekerja dengan target, terarah dan terukur.
“Penjabat harus lebih kreatif, inovatif. Datang dan bekerja dengan ide-ide segar. Tidak terganung dengan kerja-kerja rutinitas yang mengandalkan APBD saja,” kata Herman. ***