Peredaran Meningkat, BNN Kabupaten Bangka Ajak Semua Kalangan Perangi Narkoba

Bangka, Swakarya.Com. Kendati sejumlah upaya telah dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bangka, tak membuat peredaran gelap narkotika di daerah ini mengalami penurunan.

Dalam Konferensi Pers yang disampaikan Kepala BNN Bangka, Peni, Kamis (29/12/2022) di Kantor BNN Kabupaten Bangka, peredaran gelap narkotika khususnya di Kabupaten Bangka mengalami kenaikan.

Padahal menurut dia, berbagai upaya telah dilakukan BNNK setempat kepada masyarakat daerah ini dimulai dari dibentuknya desa bersinar di sejumlah kecamatan, melakukan kegiatan program informasi dan edukasi P4GN, pemeriksaan urine dan kegiatan monitoring serta evaluasi bersama penggiat anti narkoba, hingga operasi yustisi di sejumlah tempat, trend peredaran gelap justru mengalami peningkatan.

Kendati demikian, kata dia, untuk mengatasi semua ini dibutuhkan peran serta dari semua kalangan, agar peredaran gelap narkotika di daerah ini bisa diberantas sampai ke akar akarnya.

Untuk itu kata dia, di tahun 2022 ini, pihaknya telah melakukan berbagai upaya sesuai intruksi yang diberikan BNN agar masyarakat daerah ini semakin paham dan mengerti betapa bahayanya efek dari peredaran gelap narkoba ini.

“Sekarang kita mulai dari anak anak sekolah, dimana kita bekerja sama dengan Dinas Pendidikan melakukan MoU dengan SD dan SMP se-Kecamatan Sungailiat terkait integritas kurikulum anti narkoba,” katanya.

Sejauh ini, kata Peni, sebanyak 42 SD, 14 SMP dan 4 SMA/SMK yang sudah melakukan MoU dengan BNNK Bangka terkait integritas kurikulum anti narkoba ini.

“Harapan kita, dengan MoU ini, generasi penerus selanjutnya ini dapat membantu pemerintah dan aparat berwajib dalam memberantas peredaran gelap narkoba,” katanya.

Dia menambahkan, selama tahun 2022 ini, pihaknya juga melakukan rehabilitasi kepada 27 orang pengguna narkotika.

“Dari target 20 orang, pecandu atau penyalahgunaan narkotika yang menjalani rehabilitasi sebanyak 27 orang di klinik Pratama BNN Bangka,” katanya.

Tak cuma itu saja, Skrinning Intervensi Lapangan (SIL) juga dilakukan dengan melakukan penjangkauan kepada kelompok atau masyarakat yang tersembunyi, yang mana kegiatan tersebut dilakukan sebanyak 7 kali, tercatat 9 orang pengguna datang ke Klinik Pratama BNNK Bangka untuk menjalani rehabilitasi narkoba.

“Di tahun 2022 ini juga kita membentuk unit Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) di dua desa dan satu kelurahan ditambah desa Jada Bahrin yang sudah terbentuk tahun 2021 lalu melakukan sosialisasi, pemetaan dan penjangkauan atas peredaran gelap narkoba ini,” katanya.

Selain itu, kata dia, per Januari – September 2022, seksi pemberantasan juga melakukan Tim Asesment Terpadu (TAT) sebanyak 3 kali kepada 4 orang tersangka dengan jumlah barang bukti narkotika jenis shabu seberat kurang lebih 0,85 gram dan ganja 0,25 gram.

Sementara, untuk bulan Oktober – Desember 2022, TAT dilakukan sebanyak 7 kali, dengan jumlah tersangka 2 orang dan barang bukti shabu seberat 1,19 gram.

“Jadi sesuai SEMA no 4 tahun 2010,shabu dibawah 1 gram dan ganja 5 gram dilakukan TAT kepada tersangkanya dengan catatan, tidak terlibat jaringan narkotika dan bukan residivis,” katanya.

Dia menambahkan, penyelenggaraan advokasi berupa fasilitas dan pembinaan pemerintah Desa dengan tujuan membentuk desa/kelurahan bersinar juga dilakukan dengan melibatkan instansi pemerintah, swasta, lembaga pendidikan hingga Ormas.

“Dari kegiatan ini para penggiat telah melakukan rencana aksi P4GN pada lingkungan masing masing,” katanya.

Ia berharap, lewat kegiatan yang dilakukan BNNK Bangka dapat mempersempit ruang gerak peredaran gelap narkotika di daerah ini.

Penulis : Lio

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait