Pentingkah Pindah Ibu Kota Negara


Oleh: Johan Murod, S.IP.MM. (Datuk Panglima Negri Serumpun Sebalai)

Meningkatnya Status Politik Suatu Daerah Akan Meningkatkan Status Ekonomi Dan Berkembangnya Sosial Budaya Masyarakat Daerah Tersebut.

Hipotesa tersebut diatas sudah dapat dikatakan sebagai sebuah teori karena Hipotesa tersebut dibuat saat Saya ikut sebagai salah satu pejuang pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yg saat ini diusia 19 Tahun Kepulauan Bangka Belitung menjadi Provinsi PDRB naik menjadi 1.247 %.

Jika pemerintah pusat sadar betapa pentingnya pembangunan secara merata di seluruh Indonesia maka tidaklah penting pemindahan Ibu kota Negara, sebaiknya pemekaran wilayah provinsi, kota dan kabupaten serta kecamatan dan desa lebih penting utk meningkatkan Pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan.

Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat dan meningkatnya kesejahteraan adalah out put Otonomi Daerah, dengan pemekaran wilayah pada berbagai tingkatan pemerintahan mulai dari desa hingga provinsi maka rentang kendali (Spend of Control) pembangunan akan lebih effective dan efficient.

Bercermin dari Thailand yang memiliki 78 provinsi maka Indonesia yang saat ini hanya 34 provinsi selayaknya minimal harus memiliki 50 provinsi dengan pengembangan kabupaten, kota, kecamatan, dan desa sehingga tercapainya cita-cita luhur para pejuang bangsa Soekarno Hatta dan kawan kawan yang ingin membangun Indonesia dengan sistim Pembangunan Nasional.

Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan di daerah daerah mulai dari desa, kecamatan, kota dan kabupaten hingga provinsi sehingga pembangunan di Indonesia merata adil dan makmur.

Jika Ibu kota negara RI dipindahkan ke Kalimantan maka dalam jamgka 30 tahun jutaan ha hutan Kalimantan rusak, pada sisi lain keamanan ibu kota kegara RI sangatlah rentan terlalu mudah diserang negara-negara lain.

Pada sisi lain Karhutla merupakan gangguan rutin setiap tahun. Kemudian geger budaya di kawasan Ibu kota negara RI yang baru akan menimbulkan konflik Multy dimensi.

Oleh karena itu, pemindahan Ibu kota negara RI tidaklah begitu penting, dan sangatlah penting mengutamakan/skala prioritas pemekaran wilayah provinsi, kota, kabupaten, kecamatan dan desa sehingga terjadi Pembangunan yang merata berkeadilan di seluruh Indonesia sehingga semakin memperkuat NKRI.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan 950 buah pulau dan dengan luas laut 65.301 Km2 serta jumlah penduduk hampir 1,5 juta maka untuk optimalisasi pembangunan harus ada 12 kota/ kabupaten yang saat ini baru memiliki 7 kota dan kabupaten.

Jika Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah memiliki 12 kota/kabupaten maka 5 tahun kedepan PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan naik menjadi 2. 000 % setelah 24 tahun menjadi provinsi sejak 21 Nopember 2000. Tentu hal ini memberi konstitusi sangat significant kepada PDB Indonesia.

Dengan terbentuknya Kabupaten Kepulauan Bangka Utara dan beberapa kota/kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sehingga provinsi yang sangat strategys letak geographic nya ini, maka jika diikuti ditetapkan beberapa Free Trade Zone (FTZ), maka akan terjadi relokasi industries secara besar-besaran ke Kepulauan Bangka Belitung karena dengan Free Trade Zone.

Free Trade Zone ditetapkan dengan peraturan mentri keuangan akan terjadi zero bond tariff dll sehingga hal ini jadi magnit besar daya tarik bagi investor relokasi industry mereka ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sehingga memberi dampak positive terhadap Neraca Perdagangan Luar Negeri Indonesia.

Ketika Inggris menjajah Bangka, General Sir Thomas Stanford Raffles menyebut Teluk Kelabat Belinyu Bangka Utara mirip Port of Wellington di New Zealand, oleh karena itu general Sir Thomas Stanford Raffles menamakan Teluk Kelabat Belinyu Bangka Utara adalah Wellington Harbour dan akan membangun kekuatan armada Inggris Raya terkuat di Asia di Wellington Harbour Teluk Kelabat Belinyu Bangka Utara yang saat ini terdapat Markas Lanal Kepulauan Bangka Belitung yang sepatutnya ditingkatkan menjadi Lantamal Kepulauan Bangka Belitung.

Ketika Inggris menukarkan Wilayah jajahannya dengan Belanda dimana Bangka ditukarkan dengan Bengkulu, General Sir Thomas Stanford Raffles sambil menangis Menulis surat ke Dewan Pemerintahan Inggris mempertanyakan kenapa Bangka yang sangat strategys ditukarkan dengan Bengkulu, dan dengan membawa kekecewaannya General Sir Thomas Stanford Raffles membangun Singapore dengan Tiga syndicate bank sehingga Singapore menjadi maju pesat (Tercatat di Museum Singapore).

Saya mendapat kabar via WA dari Sahabat Saya Nyoman Nuarte yang membangun Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Jimbaran Bali bahwa Beliau saat ini sedang dikarantina sebagai salah satu Juri Penilai Lomba Rancangan Ibukota Negara RI yang akan dibangun di Kalimantan, sehingga Berita ini membuat Saya Menulis bahwa tidak begitu penting Ibukota Negara RI Dipindahkan.

Jika saja pemerintah Pusat membuat skala prioritas membangun 12 Kota Kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang saat ini baru ada 7 Kota Kabupaten maka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan GARIS PERTAHANAN INDONESIA LAPIS KEDUA Setelah Kepri apabila Kepri “Jebol” oleh serangan Negara Asing.

Pada sisi lain, Kabupaten Kepulauan Bangka Utara segera terwujud maka dari Kabupaten Kepulauan Bangka Utara jika dibangun Tourism International Airport of Depati Bahrin di Belinyu Bangka Utara maka target 20 juta wisatawan manca negara akan masuk dari Singapore ke Bangka Utara hanya 30 Menit perjalanan udara dari Changi Singapore Airport ke International Tourism Airport of Depati Bahrin di Belinyu Bangka Utara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *