Musim Kemarau, Pemkab Bangka Imbau Masyarakat Tidak Membakar Lahan Sembarangan

*Kebakaran lahan kerap terjadi terutama di Kecamatan Sungailiat dan Riau Silip

Bangka, Swakarya.com. Musim kemarau yang melanda Kabupaten Bangka pada umumnya membuat banyak lahan termasuk kawasan mengalami kekeringan.

Atas kondisi tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka mengimbau seluruh masyarakat daerah ini untuk tidak membakar hutan. 

Hal tersebut ditegaskan Wakil Bupati Bangka, Syahbudin saat pertemuan bersama Kasat Pol PP Dalyan Amrie dan Direktur PDAM Tirta Bangka, Suhendra, Rabu (17/7).

Menurut Wabup, kebakaran lahan yang kerap terjadi terutama di Kecamatan Sungailiat dan Riau Silip terutama di wilayah Matras, Rebo, Kenanga, dan wilayah Bukit Maras diakibatkan proses pembukaan lahan dan kesalahan oknum yang sering membuang puntung rokok sembarangan. 

Selain itu kata Wabup, masyarakat kerap memilih membuka lahan dengan cara dibakar dengan alasan lebih ekonomis dibandingkan menggunakan alat berat.

“Penyebab kerapnya kebakaran pada umumnya yaitu proses pembukaan lahan pertanian atau perkebunan. Pembukaan lahan menggunakan alat berat dapat mencapai 1jt/hektar sedangkan pembakaran mungkin hanya membutuhkan 200rb/hektar,” katanya.

Dijelaskannya, jika pembakaran hutan ini sangat lah merugikan pihak lain, khususnya di musim menjelang kemarau. Sebab, pada musim kemarau api akan lebih cepat menyebar ditambah lagi dengan hembusan angin kencang memperparah api dengan cepat menjalar. 

Apalagi, pembakaran lahan terjadi di tengah Pemukiman warga, dimana api akan dengan cepat melahap apa pun yang ada di sekeliling nya. 

Dia pun pernah mengajak Polres Bangka untuk berkoordinasi untuk mencegah parahnya pembakaran hutan di Kabupaten Bangka. “Ada punishment kalau bisa bagi pe laku, biar jera,” tegasnya.

Sementara, Kasat Pol PP, Daylan Amri menambahkan untuk penanganan apabila terjadi kebakaran, timnya akan berupaya untuk segera mungkin tiba di lokasi. 

Hanya saja kendala Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Bangka terlalu luas yang semestinya hanya 15km sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama menjangkau lokasi.

“Untuk masalah personil kita merasa sudah cukup, tinggal masalah suplay air yang terkadang cukup sulit. Seharusnya kita memiliki 4 mobil tanki untuk suplay air atau bisa juga setiap kecamatan memiliki 1 mobil tanki supalay air,” katanya.

Dengan adanya masalah suplay air tersebut maka pihak PDAM berupaya untuk berkoordinasi dalam hal suplay air pada saat kebakaran. 

“Kami juga sudah menyediakan titik pembuangan air di kawasan padat penduduk dan itu bisa digunakan untuk suplay air apabila terjadi kebakaran di area padat penduduk, begitu juga dengan area perkantoran yang juga telah kami pasang titik pembuangan air,” ujar Direktur PDAM Tirta Bangka, Suhendra.

Bagi masyarakat yang mengetahui kebakaran juga dapat langsung menghubungi damkar melalui aplikasi Aplikasi SPGDT Bangka sehingga cepat untuk ditindaklanjuti. Pemkab Bangka juga memiliki Barisan Relawan Kebakaran (BALAKAR) yang aktif membantu petugas pemadam apabila terjadi kebakaran. (Lio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait