Merawang, Swakarya.Com. Guna mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, inovatif, dan solutif dalam mengatasi jumlah limbah yang kian hari kian meningkat, Program Studi Agribisnis gelar Lomba Fashion Show Daur Ulang di Lapangan Bazar, Halaman Depan UPT Perpustakaan Universitas Bangka Belitung (UBB), Desa Balunijuk, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selasa (24/9/19) lalu.
Dalam setiap perlombaan yang diperlombakan oleh Agrifest 2019 menghadirkan 15 peserta dari berbagai kalangan, khususnya kalangan pelajar dan kalangan mahasiswa.
Pelaksanaannya diiagendakan sekitar pukul 09.00 WIB, perlombaan ini sempat tertunda selama kurang-lebih satu jam karena kendala cuaca. Kampus UBB yang sebelumnya mengalami kekeringan panjang secara tiba-tiba basah oleh hujan, sehingga karpet biru yang sudah dibentangkan oleh panitia di depan panggung utama terpaksa dipindahkan ke dalam tenda bazar.
Kendati demikian, cuaca tidak menyurutkan semangat peserta. Tampak dari raut wajah mereka antusiasme yang konsisten dalam mengikuti perlombaan walau dengan busana yang setengah basah.
Tidak hanya peserta, penonton pun menyaksaikan perlombaan tersebut dengan antusias. Mereka rela berhimpit-himpitan antarsatu sama lain demi menyaksikan peserta favorit mereka. Sambil setengah berteriak, mereka juga mendukung peserta tersebut.
Meyti Arsita salah satu peserta peserta Lomba Fashion Show Daur Ulang Agrifest 2019 dengan nomor tampil 15 yang berasal dari kalangan mahasiswa, mengaku bahwa ia dan timnya telah mempersiapkan keperluan untuk perlombaan selama kurang-lebih empat hari, terhintung sejak Jumat hingga hari pelaksan.
Sementara itu, Memey, panggilan akrabnya, menjelaskan sebelum kesiapan dirinya menjadi peserta dalam Lomba tersebut.
“Awalnya bukan saya yang jadi model, tapi teman kelas saya, Rafli. Tapi, temen-temen bilang maunya yang cewek. Jadi dipilihlah saya. Sebelum itu, saya bilang ke mereka, kalau ada yang lain, yang lain saja berhubung saya tergabung di kepanitiaan Agrifest. Untuk bajunya sendiri, kami sudah tiga kali ganti konsep sampai akhirnya mendapatkan konsep ‘Queen Bee’. Konsep pertama itu, temen-temen hanya memilih warna busana, yakni kuning dan hitam,”. Jelasnya
“Akhirnya, saya mengusulkan ke mereka untuk membuat rok dengan motif lipatan segitiga yang warnanya berselang-seling (kuning-hitam). Dan, dari situlah kami menentukan konsepnya adalah konsep ‘Ratu Lebah’ atau ‘Queen Bee’,” tambahnya.
Berkat sumbangan moriil dan materiil dari teman-teman kelasnya, ia dinyatakan lolos sebagai peraih 3 besar bersama dengan Safendra dengan nomor tampil 02, dan Gita Fitri dengan nomor tampil 08.
Kemudian pada acara puncak Agrifest 2019 yang dilaksanakan Jum’at malam (27/9) nanti, ia bersama dua peserta tersebut akan kembali berlaga memperebutkan gelar juara di Gedung Mahligai, Rumah Dinas Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Selain parade peserta Lomba Fashion Show Daur Ulang, pada puncak Agrifest 2019 tersebut juga akan diadakan pentas seni yang dipersembahkan oleh mahasiswa Program Studi Agribisnis dan pengumuman pemenang perlombaan dalam Agrifest, antara lain pengumuman business plan competition, pengumuman lomba fashion show daur ulang, dan pengumuman stan bazar terbaik. (Rilis/AP)
Penulis : Tahir