Pemali, Swakarya.Com. Keberadaan pondok pesantren bukan hanya tempat menimba ilmu agama saja, namun juga dapat dijadikan sebagai tempat pembelajaran bagi para santri berbagai bidang seperti pertanian, ekonomi, teknologi, dan ilmu lainnya sebagai bekal hidup saat dewasa kelak.
Harapan itu disampaikan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman disela-sela kegiatan peletakkan batu pertama pembangunan gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Vamali, Desa Pemali, Kabupaten Bangka, Kamis (1/7/21).
Gubernur mengatakan jika para santri mendapatkan ilmu lain selain tentu saja ilmu agama, para santri dapat memberikan manfaat kepada orang lain.
“Ilmu agama dan menjadi ustadz atau ustadzah itu adalah dambaan bagi semua santri, tetapi lebih dari itu para santri harus dapat memberikan manfaat bagi orang lain, kalau itu tujuan masuk ke pondok pesantren, insya Allah semua lancar,” tegas Gubernur.
Oleh karenanya guna mendukung hal tersebut, dalam kesempatan itu Gubernur menyerahkan sekaligus melakukan penanaman bibit jahe merah yang akan dibudidayakan di Ponpes itu.
Gubernur berharap kepada para santri setelah menanam jahe merah akan belajar banyak tak hanya tentang bidang pertanian, tetapi juga bidang ekonomi. Dikarenakan jahe merah yang saat ini menjadi komoditas unggulan baru Bangka Belitung agar bisa dikelola dengan baik untuk mendapat hasil yang menjanjikan karena telah disiapkan offtaker/pembeli serta pabrik penampungnya.
Pada kesempatan itu Gubernur juga berpesan kepada para orang tua yang mengantarkan anaknya menimba ilmu di pondok pesantren Vamali ini agar dalam memberikan pendidikan kepada anak, tidak hanya menjadi tanggungjawab sekolah/pondok pesantren saja tetapi dibutuhkan kolaborasi bersama orang tua, karena keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak akan menentukan kesuksesannya.
“Jangan merasa beres untuk urusan pendidikan anak bila anaknya sudah dimasukkan ke Pondok Pesantren. Orang tua harus terus ikut memantau perkembangan anaknya masing-masing,” tegasnya.
Kepada 45 santri yang hari itu akan mulai belajar di pondok pesantren Vamali, Gubernur berpesan untuk belajar mandiri, bergaul dan berbagi dengan teman-temannya, Serta ikuti aturan yang berlaku di pondok pesantren dan tak lupa untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
“Biasanya diminggu pertama kita akan terus kepikiran dengan rumah masing-masing. Hadapi itu dengan membaca Alquran atau berzikir. Saya yakin kalau dua minggu sudah dilalui, kalian akan betah,” jelasnya.
Untuk membangkitkan semangat dan rasa percaya diri, Gubernur memimpin para santri untuk berjanji tidak akan mudah menyerah.
Acarapun dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung pondok pesantren, penanaman perdana jahe merah yang akan dibudidayakan di Ponpes, serta memberikan bantuan ke santri yatim dan dhuafa program orang tua asuh.***
Penulis : Lulus
Fotografer : Saktio
Editor : Budi