Oleh: Marwan DPMP
Publik di Provinsi Kepuluan Bangka Belitung (KBB) pasti tahu, bahwa Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Daerah (BKPSDMD) Provinsi ini telah melaksanakan asesmen kepada pejabat eselon II dengan alasan akan mengadakan rotasi dan penyegaran di lingkungan eselon ll. Selain itu juga melaksanakan open bidding/ lelang jabatan kepada para calon eselon ll dikarenakan ada beberapa OPD yang sedang kosong jabatan kepala OPD nya karena pensiun dan lain-lain, beberapa bulan yang lalu. Tentunya semua kegiatan itu dibiayai oleh negara dengan dana yang tidak sedikit. Namun ada suatu peristiwa yang mencengangkan publik sehubungan dengan kelanjutan itu semua.
Kemarin, tanggal 30 Maret 2023, PJ Gubernur Bpk Ridwan Jamaluddin bermaksud menuntaskan PR-nya di akhir masa jabatannya dengan mengeluarkan instruksi kepada BKPSDMD dan Asisten 3 untuk mempersiapkan pelantikan eselon II, III dan IV sebagai tindak lanjut dari asesmen dan lelang jabatan tersebut. Tapi apa yg terjadi? Alih-alih BKPSDMD melaksanakan instruksi tersebut, BKPSDMD malah mengeluarkan surat Nota Dinas (Nodin) yg ditujukan kepada PJ Gubernur dengan isi surat: tidak bisa melaksanakan intruksi PJ Gubernur karena ada sejumlah aturan yang melarang dan terkesan dipaksakan.
Timbul pertanyaan bagaimana dengan kebijakan dari PJ Gubernur DKI yang baru berapa bulan dilantik namun bisa merombak kabinetnya di sana? Apakah aturannya tidak sama dengan provinsi lain, termasuk Provinsi KBB?
Pada sisi lain,
bagaimana pula kekuatan surat Nodin yang telah dikeluarkan BKPSDMD itu??? Apakah mampu melawan instruksi seorang PJ Gubernur yang merupakan pejabat tertinggi di provinsi KBB?
Nyatanya, surat Nodin itu benar- benar sakti dan menunjukkan kesaktiannya!
Pada saat jam telah menunjukkan pukul 15.30 waktu pelantikan akan dimulai, ternyata tak satu pun unsur- unsur perangkat pendukung yang disiapkan untuk acara pelantikan tersebut, mulai pembawa acara, sound system, rohaniawan, saksi-saksi, protokol yang biasa nya sudah stand by ketika acara pelantikan akan dimulai. Mereka tak terlihat sama sekali, bahkan staf-staf BKPSDMD yang biasanya wira-wiri saat acara pelantikan para pejabat, sore itu tak satu pun kelihatan yang terlihat hanya, para calon pejabat yang sudah siap dilantik dengan berpakaian PSL lengkap dan rapi.
Setelah ditunggu sampai pukul 16 WIB, para perangkat pendukung yang ditunggu-tunggu tak kunjung tiba, akhir nya PJ Gubernur memberitahukan kepada peserta yang akan dilantik, bahwa karena sesuatu dan lain hal, pelantikan eselon II, III dan IV kita undurkan.
Pelantikan yang ditunggu- tungu pun batal dilaksanakan. Instruksi Pj Gubernur pun kalah dengan surat Nota Dinas dari salah satu OPD, yaitu BKPSDMD.
Tampak sekali kekecewaan dari raut wajah PJ Gubetnur, tapi beliau tetap tegar. Terliht pula kekecewaan dari para calon pejabat yang akan dilantik.
Kami pun yang ikut menyaksikan acara tersebut, karena menghadiri undangan, hanya bisa mengusap dada, sebab peristiwa seperti ini tidak pernah terjadi. Ini merupakan catatan sejarah terburuk selama provinsi ini berdiri, di mana surat nota dinas dari OPD bisa membatalkan instruksi pimpinan tertingi (seorang gubernur). Terlihat sekali aroma melawan dan tidak loyalnya terhadap atasan. Mungkin dikarenakan masa jabatan atasannya tinggal satu hari lagi.
***
Budaya yang Kurang Bagus
Salah satu budaya yang kurang bagus dan menjadi penyakit para Pejabat di KBB adalah penampakan sangat loyal dan ramai- ramai merapat ketika pimpinannya baru menjabat, tapi setelah jabatan pimpinannya akan berakhir, merekapun akan beramai- ramai meninggalkannya. Ini pernah terjadi juga pada masa Erzaldi Rosman saat akan berakhir masa jabatannya. Banyak yang mulai menghindar darinya saat Erzaldi akan mengkhiri jabatannya, dan beramai- ramai mendekati PJ Gubernur yang baru saat itu Ridwan Jamaluddin.
Kala itu ruangan teras kantor gubernur dipenuhi dengan karangan bunga ucapan selamat kepada PJ Gubernu baru, tak satu pun karangan bunga ucapan selamat berpisah yang ditujukan kepada Bpk Erzaldi Rosman.
Bagaimana nanti dengan penyambutan PJ Gubernur yang baru, pengganti Bpk Riduan Jamaludin, kita saksikan saja episode berikutnya apa yang akan terjadi.
Yang jelas saat ini Instruksi PJ Gubernur di akhir masa jabatannya mampu dikalahkan oleh surat Nota Dinas dari BKPSDM. Bagaimana dengan nasib hasil asesmen para eselon II dan lelang jabatan yang telah dilakukan kepada para eselon III? Walaupun sudah banyak menghabiskan anggaran negara tetapi inilah yang terjadi, semakin tidak jelas!!
Kembali ke Bapak Ridwan Jamaluddin. Bagi masyarakat KBB beliau adalah adalah sosok PJ terbaik yang pernah dimiliki oleh Provinsi KBB. Kita sangat salut dengan tekad dan semangatnya membangun Provinsi KBB ini walaupun sampai di akhir masa jabatannya beliau masih tetap menunjukkan semangatnya tanpa ada penurunan. Walaupun satu hari lagi akan pensiun tapi beliau tetap bekerja seperti biasa. Setahun membangun kampung tak mudah badi Ridwan Djamaludin. Aksinya yang paking disorot menegakkan aturan terhadap penambangan timah ikegal. Tindakan yang sangat tidak populer. Sebab dia tidak mengejar popularitas seperti kebanyakan mereka yang haus kuasa.
Di ujung perpisahan ini, kami hanya bisa berdoa, semoga Bpk Ridwan Jamaluddin diberikan kesehatan dan semakin sukses serta tetap mengabdi dan terus beraktivitas di tempat yang baru.
Selamat Jalan Bapak Riduan Jamaludin! Kenangan indah selama bapak bertugas di Provinsi ini akan tetap kami ingat.
Salam perpisahan….