Tanjung Pandan, Swakarya.Com. “Beragam tantangan ke depan yang harus kita hadapi, mulai dari tuak, perjudian, tingginya angka perceraian, dan kemerosotan nilai-nilai agama,” sebut Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman, saat ia menghadiri forum diskusi grup (FDG) ‘Peran Pemerintah Provinsi Babel dalam Penguatan Kapasitas Pengurus Lembaga Keagamaan se-Kabupaten Belitung’ di Green Tropical Vallage Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Senin (5/7/2021).
Seberapa serius hal ini di mata Gubernur Babel?
Menurut peraih Tanda Kehormatan Satyalancana dari Presiden RI tahun 2019 itu, derasnya arus perubahan zaman memberikan tantangan tersendiri. Perubahan ini dapat dirasakan dalam setiap sisi kehidupan, terutama kehidupan beragama. Banyaknya nilai-nilai yang luntur secara langsung memberikan dampak dengan semakin beratnya tugas pengurus lembaga keagamaan.
“Di sinilah perlu peran dari kita semua. Tidak hanya dari pemerintah, tapi juga dari kita sebagai umat muslim. Bukankah menjaga agama ini tugas kita sebagai khalifah di bumi?” ungkap Gubernur Erzaldi.
Seperti diketahui, beragam upaya yang telah diusahakan oleh Pemprov. Babel salah satunya adalah, Dai Bina Umat yang terjun langsung untuk membina masyarakat ke seluruh lapisan. Tapi, hal ini tidak akan terjadi jika tiada dukungan dari seluruh pihak. Usaha ini dapat dilakukan dari hal terkecil seperti peduli sesama dan terus saling mengingatkan.
“Harapan kita, melalui forum diskusi ini para pengurus dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia,” harap pria yang dua kali berturut-turut terpilih sebagai Bupati Bangka Tengah.
Lanjut gubernur, jika kita sebagai pengurus dapat mengontrol diri ketika dihadapkan dengan masalah, maka kita akan mendapatkan ketenangan untuk mencari solusi bersama dan menyelesaikan segala tantangan dan permasalahan yang ada.
Ustaz Harzimi selaku Ketua Pelaksana FDG menyampaikan bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Belitung melalui komisi pendidikan dan kaderisasi, melaksanakan kegiatan pembinaan
penguatan kapasitas manajemen pengurus lembaga keagamaan. Kegiatan ini difokuskan pada pembinaan kapasitas pengurus lembaga keagamaan agar mampu melaksanakan roda organisasi dengan harapan, seluruh lembaga keagamaan memiliki standar administrasi yang benar dan mampu mewujudkan kerjasama dengan pemerintah secara optimal sebagai organisasi yang sehat, mandiri, transparan, dan akuntabel.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Umum MUI KH Anwar dan Bupati Sahani.***