*Keempat nelayan berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan Lifejacket dan Lifeboy
Bangka, Swakarya.com. Empat orang nelayan Sungailiat selamat dari maut setelah kapal Sepia Dua jenis jaring Pari 6 GT dihantam gelombang setinggi 3 meter di perairan laut Sawa Tenggiri Karang 9, Sungailiat.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka, Ridwan saat dikonfirmasi Kamis (18/7) membenarkan kejadian itu.
Dikatakan Ridwan, awalnya pihaknya mendapatkan informasi laka laut yang menimpa nelayan daerah ini saat sedang melaut di perairan laut Sungailiat tepatnya di Sawa Tenggiri Karang 9 ± 35 mil dari Pelabuhan Jelitik dengan titik koordinat 0 – 13 – 768 – 06 – 18 – 536.
“Kejadiannya Rabu (17/7) sore sekitar pukul 16.00 WIB. Empat nelayan atas nama Hendra (Nakoda) berikut 3 ABK yakni Hidayat, Junaidi dan Amirudin menjadi korban laka laut setelah Kapal Sepia yang mereka tunggangi buritannya bocor dihantam ombak setinggi 3 meter,” kata Ridwan.
Dikatakan Ridwan, berdasarkan keterangan yang dihimpun dari Nakoda Hendra, keempat nelayan ini sudah hari melaut di sekitaran perairan laut Sungailiat.
Namun pada saat keempat nelayan ini sedang menurunkan jaring pari di perairan laut Sawa Tenggiri pada Rabu kemarin, tiba tiba kapal Sepia Dua dihantam gelombang 3 Meter dari sisi belakang.
Akibat hantaman gelombang itu, buritan kapal mengalami bocor besar dan membuat bagian buritan tenggelam sehingga posisi kapal bagian depan mengangkat hingga terbalik dan kapal pun tenggelam.
“Untungnya saat buritan pertama kali diketahui bocor, nakodah langsung menghubungin Nakoda Marzuan KM. Angrek 1 melalui Radio untuk meminta pertolongan,” katanya.
Ridwan menambahkan, pada saat kapal tenggelam, keempat nelayan berhasil menyelamatkan diri dengan cara memakai alat keselamatan berupa Lifejacket dan Lifeboy dan berdiri di atas lunas sampai menunggu KM. Angrek 1 datang menjemput.
“Sekitar pukul 12.00 wib KM. Angrek 1 Nakodah Marzuan sampai di lokasi kejadian untuk menyelamatkan para korban dan kembali ke pelabuhan Jelitik tadi malam sekitar pukul 21.30 Wib,” katanya.
Atas kejadian itu lanjut Ridwan, kerugian materil ditaksir mencapai Rp180 juta. (Lio)