Bandung, Swakarya.Com. Pandemi Covid-19 tak kunjung usai, semakin hari korban positif semakin bertambah. Hal ini yang menyebabkan Alumni IPA 2015 lulusan tahun 2015, menggelar Diskusi Online yang bertajuk “Menguak Misteri Covid-19 Part-2”.
Diskusi online kali ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 09 Mei 2020 pada pukul 20:00 WIB s/d 22.00 WIB bertempat di Group What’sAap IPA Bersenyawa dengan 119 peserta.
Acara diskusi online ini bersifat tematik, setiap pemateri memiliki tema yang di angkat serta dilakukan secara panel dengan pemateri-pemateri dari alumni IPA tahun 2015 SMAN 1 Banjaran, diantaranya yakni, Ari Muhammad Syafari, S.Pd sebagai Alumni Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung sekaligus Alumni ISPE Angkatan 28), Yaris Hikmawansyah, S.Pi sebagai Alumni Program Studi Perikanan Universitas Padjajaran, Shandy Wibowo, S.Si juga sebagai Alumni Program Studi Biologi Universitas Pendidikan Indonesia dan Muhammad Gemilang sebagai Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran.
Adapun kegiatan ini dipandu oleh moderator Putri Maulia Ningsih, AMD.Kep sebagai Alumni Program Studi D3 Keperawatan Stikes Aisyiyah Bandung.
Kegiatan tersebut, di awali dengan materi yang pertama “Dampak Positif covid-19 Terhadap Hewan”.
Dengan tema tersebut saudara Yaris mengatakan, “Dampak positif covid-19 bagi para hewan bisa dikatakan rendah. Bahkan tidak adanya aktivitas manusia membuat mereka menemukan “dunia baru” yang mana mereka dapat “lebih” bertahan hidup, mulai dari mencari makanan ke tempat baru, berlindung/lari dari predator nya, bahkan berkembang biak, yang tentunya tidak terganggu oleh manusia.”
Materi kedua membahas tentang “Kembalinya Kepercayaan Masyarakat Terhadap Sains” yang disampaikan oleh Shandy Wibowo.
“Epidemi Covid-19 adalah ujian besar bagi warga negara untuk memercayai ilmu pengetahuan dan pakar kesehatan dibanding konspirasi tidak mendasar,” kata Wibowo.
Materi ketiga dengan tema “Dampak Covid-19 Terhadap Alam” yang disampaikan oleh M. Gemilang ia menyampaikan bahwa “Dampak positif Covid-19 terhadap lingkungan, kualitas udara bumi meningkat, bumi dapat “bernapas lebih dalam” dibanding biasanya.
“Hal ini menjadi sebuah tamparan untuk manusia. Bumi akan terus lestari jika manusia bersinergi dengan lingkungan lebih baik lagi. Mencintai semuanya bukan hanya mencintai sesamanya,” paparnya.
Sedangkan materi terakhir bertemakan “Problematika Ekonomi Kerakyatan (Analisis Ekonomi Politik)” yang disajikan oleh Ari Muhammad Syafari. Ia mengungkapkan bahwa negara yang baik adalah yang memegang teguh falsafah negara yakni Pancasila.
“Tentu sebagai warga negara yang baik, kita selalu memegang falsafah negara yakni Pancasila. Dimana pada sila ke-5 disana di ungkapkan “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”
Lebih lanjut ia menjelaskan, pemaknaan ini dapat kita ambil, yang dapat mengurusi seluruh rakyat Indonesia adalah pada para wakil rakyat (legislatif) dan Eksekutif negara. (Political Society)
Agar pemerintah bisa fokus dalam penanganan penyebaran Covid-19.
“Saya berharap, pada realistas yang terjadi hari ini, seluruh stakeholder negara serta masyarakat harus terus gotong royong untuk memperdulikan ekonomi kerakyatan ditengah pandemi Covid-19. Karena bagaimanapun dari hal yang kecil kita dapat merubah dan mewujudkan pada hal yang lebih besar. Agar kedepannya, negara Indonesia tidak mengalami resesi ekonomi,” jelasnya.
Sementara itu, acara ini digagas oleh Reival Akbar Rivawan selaku Mahasiswa Jurusan Jurnalistik UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Ia memberikan keterangan kepada pihak swakarya.com. bahwa diskusi online ini sebagai wadah silaturahmi khususnya untuk Alumni IPA SMAN 1 Banjaran tahun 2015 serta dengan melihat fenomena Covid-19 dan kebanyakan lulusan Alumni IPA memiliki studi ilmu yang beragam.
“Hal ini tentu memantik untuk bertukar pikiran pada forum diskusi dari berbagai ilmu yang di miliki nya,” ungkapnya.
“Diharapkan selesai dari diskusi online ini kita dapat mengumpulkan donasi untuk masyarakat yang membutuhkan karena terdampak Covid-19,” tutupnya.