Warga Romodong Indah Geger, Temukan Mayat Mengapung Di dalam Camuy

Bangka, Swakarya.Com. Warga kampung Plaben kelurahan Romodong Indah kecamatan Belinyu digegerkan dengan penemuan sesosok mayat berjenis kelamin laki laki disekitar lokasi tambang yang ada di sekitar wilayah itu, Sabtu (29/5).

Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh Alihi (34) warga setempat yang sedang mencari lokasi untuk ditambang. Saat ditemukan mayat tersebut dalam kondisi terapung diatas permukaan air pada lubang camuy.

Kuat dugaan, sesosok mayat yang ditemukan Alihi ini adalah Subardi alias Gendong (42) warga Kampung Plaben Romodong Indah, kecamatan Belinyu yang diduga menghilang sejak seminggu silam.

Atas penemuan tersebut, Alihi melaporkan hal tersebut kepada rekan rekan serta RT setempat. Oleh RT setempat langsung meneruskan laporan tersebut ke Mapolsek Belinyu.

Kapolres Bangka,AKBP Widi Haryawan melalui Kapolsek Belinyu, Kompol Noval Nanusa Gegoh Deski membenarkan atas penemuan sesosok mayat di Kampung Plaben Kelurahan Romodong Indah, Kecamatan Belinyu.

Dikatakan Kapolsek, setelah mendapatkan laporan dari warga atas ditemukannya mayat tersebut, pihaknya bersama Tim Inafis Polres Bangka dan dokter Puskesmas Belinyu melakukan identifikasi terhadap mayat itu, baik pada tubuh korban serta pergelangan tangan.

“Korban meninggal lebih dari 10 hari dan tidak ditemukan pada tubuh korban tanda tanda kekerasan dan posisi meninggalnya korban dalam keadaan kedua tangan menempel di dada,” katanya.

Ditambahkan Kapolsek, pihaknya sulit menyimpulkan penyebab kematian korban mengingat jasad korban diduga sudah membusuk sehingga tidak dapat dilakukan otopsi.

“Penyebab kematian korban tidak dapat disimpulkan karena tidak dapat dilakukan otopsi mengingat kondisi korban sudah lama pembusukan di dalam air,” katanya.

Sementara, menurut keterangan Lukman yang merupakan adik korban mengatakan, terakhir kali dirinya melihat korban pada tanggal 18 Mei lalu dikediaman Akong.

Saat berada dikediaman Akong, kata Lukman, korban terlihat seperti gemetar karena diduga dalam pengaruh alkohol.

“Terakhir saya melihat kakak saya sekitar tanggal 18 Mei 2021 dirumah Akong dengan kondisi gemetar (kata Akong. Setelah kondisinya membaik saya langsung meninggalkan rumah Akong dan memang keseharian kakak saya sering meminuman beralkohol jenis arak,” katanya.

Penulis : Lio

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait