*Pagelaran Budaya menjadi wahana untuk mengingatkan kembali betapa kayanya bangsa Indonesia dengan berbagai budaya yang harus tetap dijaga
Bangka, Swakarya.Com. Radio Republik Indonesia (RRI) Sungailiat menggelar pagelaran Budaya di halaman Kantor RRI Sungailiat dengan tujuan meningkatkan rasa toleransi antar umat beragama yang ada di Kabupaten Bangka, Senin (6/10) malam.
Kegiatan yang diselenggarakan RRI Sungailiat ini juga dilakukan oleh RRI lainnya yang tersebar di 100 kota di Indonesia sebagai bentuk tanggung jawab RRI sebagai radio representasi negara.
Tentunya hal ini harus sejalan dengan visi misi negara, di mana Pagelaran Budaya menjadi salah satu program acara yang dilakukan secara masif melalui siaran Pro 4 RRI.
Hal itu dikatakan Dewan Pengawas RRI Tantri Relatami, ketika menghadiri Pagelaran Budaya di RRI Sungailiat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dirinya juga menilai jika melihat indeks ketahanan saat ini, sosial budaya justru berada di zona rawan, di mana situasinya terjadi pergeseran budaya, sehingga melalui Pagelaran Budaya tersebut menjadi wahana untuk mengingatkan kembali betapa kayanya bangsa Indonesia dengan berbagai budaya yang harus tetap dijaga, tidak hanya kebudayaan yang ada di Bangka tetapi juga daerah lainnya di tanah air.
“Ini adalah upaya supaya anak bangsa ini menyadari betapa kaya nya bangsa ini, ditumbuhkan lah pridenya (harga diri) itu,” katanya.
Dikatakan dia, untuk wilayah Bangka Belitung sendiri memiliki kewajiban melakukan upaya untuk melestarikan kebudayaan yang ada, mengingat tidak hanya pembangunan fisik yang harus dilakukan pemerintah sekarang ini tetapi budaya juga harus menjadi perhatian, karena semaju majunya bangsa ini, adalah bangsa yg tetap menghargai budayanya.
Tantri juga mengatakan jika terdapat tiga negara yang menjadi pemicu berpengaruh dalam pergeseran budaya Bangsa Indonesia, diantaranya Amerika dengan liberalnya, Tiongkok berbicara globalisasi, dan Timur Tengah dengan banyaknya faham, seperti Saudi Arabia dan Mesir.
“Kalok kita nggak cukup kuat untuk wawasan kebangsaan dan kebudayan maka bisa menjadi salah satu pemicu bergeser kebudayaan bangsa,” katanya.
Sementara M. Rivai yang mewakili Gubernur Babel mengapreasikan kegiatan yang dilakukan oleh RRI Sungailiat dengan tema dari Babel untuk Indonesia yang lebih baik.
Menurut Rivai, kegiatan pagelaran budaya ini penting dilakukan guna meningkatkan rasa toleransi dari keberagaman suku, rasa dan golongan yang ada di daerah.
“Berbicara masalah toleransi, disitu ada keberagaman yang mana di Babel ini belum pernah terjadi konflik yang mencuat ke permukaan,” katanya.
Rivai mencontohkan, untuk daerah ini dikenal sebagai kepulauan yang memiliki rasa toleransi yang tinggi dimana semua suku termasuk warga lainnya bersatu dan saling silaturahmi antar sesama.
“Saya pikir kegiatan ini tepat sekali. Dari berbagai macam pengalaman, toleransi di Provinsi Babel ini adalah miniatur Provinsi di Indonesia yang mana di Babel ini dikenal dengan Tongin Fangin Tjit Tjong (Cina Melayu sama),” katanya.
Tak cuma itu saja, dengan eratnya rasa toleransi di Babel membuat Pemerintah Pusat mengakui bahwa daerah ini indeks demokrasinya berada di great 5 ke atas.
“Bahkan melalui penghargaan Pergerakan Indonesia Bersatu, Babel salah satunya mendapatkan penghargaan itu,” katanya.
Sementara itu, Pagelaran Budaya yang digelar RRI Sungailiat menampilkan Tari Sambut dari SMA Negeri 1 Pemali dan performance dari SMP Negeri 1 Belinyu serta grup musik ternama lokal Bangka Edi Sudrajat dan artis lokal Munir. (Lio)