Puasa Syawal dan keutamaannya

Puasa di bulan Syawal merupakan puasa Sunnah yang sering dilakukan oleh umat Islam setelah bulan suci ramadan.

Bulan Syawal salah satu bulan yang memiliki keutamaan sendiri sehingga umat muslim menyambut mesra bulan ini sebagaimana menyambut bulan Ramadan.

Puasa syawal merupakan amalan yang sangat dianjurkan pada bulan Syawal. Puasa sunah ini biasanya dilaksanakan selama 6 hari di bulan Syawal, bisa secara beruturut-turut maupun tidak.

Adapun beberapa rangkuman yang di ambil swakarya.com dari berbagai sumber, rabu (13/6/2019) tentang waktu puasa syawal

Waktu Puasa Syawal
Waktu puasa Syawal dilakukan selama 6 hari di bulan Syawal. Sebagaimana yang telah disebutkan di dalam hadits:

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim).

Puasa Syawal atau puasa 6 hanya berlaku bagi umat muslim yang menjalankannya di bulan Syawal dan apabila dilakukan di bulan lain maka tidak dapat dikatakan puasa Syawal.

Hadiah yang dijanjikan berdasarkan hadits diatas adalah berpuasa 6 hari sama halnya berpuasa satu tahun penuh. Sungguh sangat dahsyatnya puasa 6 ini memberikan kita hadiah yang tidak terhingga sehingga kita dianggap berpuasa selama setahun meskipun sebenarnya kita tidak melakukan puasa selama setahun.

Berikutnya bila puasa enam ini dilakukan secara berturut-turut sebenernya lebih baik. Namun, jika dilakukan tidak berturut-turut pun juga tidak masalah.

Dalam melaksanakan Waktu Puasa Syawal secara berturut-turut selama 6 hari, menunjukkan bahwa umat Islam sedang berlomba-lomba dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Selain itu, jika dilakukan berturut-turut lebih mempermudah rasa kita berpuasa karena tidak mengulang adaptasi berpuasa lagi dan hal itu biasanya sulit dilakukan sehingga orang menunda-nunda berpuasa.

Namun, diwajibkan terlebih dahulu mengganti puasa yang pernah terlewatkan di bulan Ramadan baru dapat melakukan puasa enam tersebut.

Sementara itu, waktu puasa Syawal juga diperbolehkan berpuasa pada hari jumat, asalkan diikuti oleh puasa sebelumnya dan sesudahnya secara berturut-turut.

Dalam pelaksanaan puasa enam seyogyanya menurut Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim memberikan penjelasan para ulama mazhab Syafi’i bersepakat, paling afdhol melakukan puasa Syawal secara berturut-turut sehari setelah salat Idul Fitri.

Selain itu, dapat dilakukan di hari kedua setelah salat Idul Fitri. Dijelaskan lagi oleh Ibnu Rajab Al Hambali dalam Lathoiful Ma’arif berpendapat, “Kebanyakan ulama tidak memakruhkan puasa pada tanggal 2 Syawal yaitu sehari setelah Idul Fitri.”

Senada dengan Syeikh Muhammad bin Rosyid Al Ghofiliy berpendapat, “Yang lebih utama adalah memulai puasa Syawal sehari setelah Idul Fitri. Ini demi kesempurnaan dan menggapai keutamaan. Hal ini supaya mendapatkan keutamaan puasa segera mungkin sebagaimana disebutkan dalam dalil sebelumnya. Namun, sah-sah saja puasa Syawal tidak dilakukan di awal-awal bulan Syawal karena menimbang mashalat yang lebih besar.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait