KAHMIpreneur Babel Gelar Kunjungan Usaha dan Peresmian Sarana Produksi Pertanian

Bangka, Swakarya.Com. Menyambut Milad 53 KAHMI yang mengusung tema utama KAHMI untuk NEGERI, KAHMIPreneur Bangka Belitung mengagendakan kunjungan usaha ke kelompok binaan dan peresmian sarana produksi pertanian. Selasa, 24 September 2019

Agenda kunjungan dan peresmian ini dilaksanakan di kelompok Agro Insan Cita 1 dan Agro Insan Cita 2 pada tanggal 5 Oktober 2019 mendatang.

Direktur Wilayah KAHMIPreneur Babel, Edi Setiawan menyampaikan kegiatan ini merupakan wujud nyata keterlibatan KAHMI dalam mendorong pemberdayaan usaha berbasis pertanian untuk memperkuat sektor ekonomi pedesaan.

Kunjungan ini diikuti oleh Alumni HMI, Gapoktan dan pelaku usaha pertanian yang bersamaan dengan peresmian Bak Perendaman dan Pencucian Lada oleh Bupati Bangka di kelompok binaan Agro Insan Cita 1.

“Kami menyambut baik dukungan pemerintah untuk memfasilitasi kebutuhan petani produsen,”. Jelas ketua/formatur Badan Pengurus Wilayah Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (BPW PISPI) Babel ini,

Kelompok Agro Insan Cita 1 yang berada di Desa Dalil Kabupaten Bangka bergerak dalam usaha budidaya lada. Beranggotakan 25 orang anggota, kelompok ini menggarap lebih dari 20 Ha.

“Belum lama ini kita mendapatkan stimulus bantuan bibit dan sarana produksi dari pemerintah,”. jelas ketua kelompok AIC 1 Satera Sudaryoso. Bantuan ini menjadi penyemangat kelompok dalam merawat usaha yg menjadi kearifan lokal masyarakat Bangka Belitung.

Selain lada, kunjungan juga dilakukan di usaha kasesa dan holtikultura dibawah kelompok Agro Insan Cita 2 di Kelurahan Lubuk Kelik, Sungailiat Bangka. Usaha ubi kasesa menjadi komoditi yg mulai massif diusahakan masyarakat.

“Areal lebih dari 10 Ha kita inisiasikan Kasesa sebagai basis komoditi yang memiliki prospek ekonomis,”. ungkap M.Yusuf, Ketua Kelompok Agro Insan Cita 2.

Kelompok ini juga membudidayakan tanaman holtikultura semangka sebagai akternatif dalam memanfaatkan lokasi yang tersedia.

“Secara teknis komoditi ini sangat memungkinkan utk dikembangkan dan konsisten kita menerapkan prinsip GAP/good agriculture practise”, Jelas Edi Setiawan. KAHMIPreneur kedepan terus berikhtiar memberdayakan potensi ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha dan daya saing ekonomi daerah. (Rilis/KAHMI)

Penulis : Tahir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait