Pangkalpinang, Swakarya.Com Gubernur Erzaldi Rosman mengadakan Rapat Pembahasan Mekanisme Penyaluran Dana Bantuan kepada masyarakat terdampak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) bersama Perwakilan BNI dan BRI di Ruang Kerja Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (15/4/20).
Dalam rangka penanganan masyarakat terdampak Covid-19, Pemprov. Kepulauan Babel bersama pemda kabupaten/kota akan menambahkan jumlah bantuan dari APBN. Tambahan jumlah yang akan diterima masyarakat ini bersumber dari refocusing dan realokasi APBD 2020 tahap kedua.
Dalam rapat yang didampingi Sekretaris Daerah Prov. Kepulauan Babel dan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kep. Babel, dijelaskan kepada pihak bank bahwa pemprov telah merencanakan beberapa skema untuk menyerahkan bantuan kepada masyarakat, agar dapat melalui bank yang ada di daerah.
Gubernur Erzaldi Rosman ingin agar pihak bank dan pemprov bersama-sama memverifikasi data terbaru masyarakat penerima bantuan. Data baru ini selain data Orang Miskin Baru (OMB) akan ada juga pengurangan dari jumlah orang yang telah meninggal dunia dan kemungkinan lainnya.
Gubernur Erzaldi Rosman menjelaskan beberapa skema ini di antaranya:
Skema pertama, pemerintah akan menambahkan jumlah yang didapat masyarakat pada Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) menjadi satu juta rupiah perbulan, selama tiga bulan.
Skema kedua, pemerintah saat ini sedang mendata Orang Miskin Baru (OMB) dengan mekanisme sama, tetapi jumlah yang didapat masyarakat adalah Rp 600 ribu perbulan, selama tiga bulan.
Skema ketiga, bantuan yang berasal dari Alokasi Dana Desa (ADD). Bantuan ini sebesar Rp 600 ribu perbulan, juga selama tiga bulan.
Skema keempat adalah natural, yaitu Berkah Mart yang melakukan penyaluran langsung berupa bahan pokok kepada masyarakat. Sebab ketika sistem di Berkah Mart telah menyampaikan langsung kepada masyarakat, bank hanya perlu membayar tagihan ke satu rekening yaitu Berkah Mart.
Secara teknis, sebelum penyaluran akan dilakukan sinkronisasi data terlebih dahulu agar tidak terjadi tumpang tindih berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), jika terjadi data ganda maka sistem mampu menggugurkan salah satunya.
“Satu hal yang harus bersama dipahami, saya ingin bantuan ini terkunci. Artinya hanya dapat dibelanjakan di e-warung dan Berkah Mart,” ungkapnya.
Diakui Gubernur Erzaldi Rosman, pemprov memilih dua bank nasional ini karena dinilai jauh lebih sederhana, karena tidak perlu terjadi perkumpulan saat melakukan transaksi penyampaian bantuan.
Selain itu, pertimbangan untuk menyalurkan bantuan melalui nank ini dilakukan sebab angkanya tergolong tidak kecil. Termasuk juga kapasitas bank cabang di Babel, sekalipun kecil tetapi diharap mampu mencetak kartu untuk masyarakat sebanyak jumlah data.
“Saya belum tahu kemampuan bank seperti apa. Maka perlu disampaikan kepada pihak bank agar mempersiapkan dengan baik,” ungkapnya.
Data PKH dan BNPT diketahui setidaknya mencapai 53 ribu Kepala Keluarga (KK), jika ditambahkan data OMB yang mencapai angka 40 ribu KK, maka setidaknya totalnya berjumlah 90 ribu KK.
Menindaklanjuti 37 ribu selisih data yang sedang dalam tahap penyinkronkan ini, Gubernur Erzaldi Rosman minta baik pemprov maupun bank bekerja sama dan menyiapkan tenaga teknis untuk mempersiapkan data ini, agar valid pada saat penyampaiannya.
Penulis : Nonadp
Editor : Listya