FABA Punya Banyak Kegunaan, GM PLN Babel Ajak Masyarakat Tangkap Peluang

Bangka, Swakarya.Com. PLN UIW Bangka Belitung menyelenggarakan Sosialisasi dan Pelatihan penggunaan dan pemanfaatan sisa hasil pembakaran batu bara (FABA), bertempat di PLN UPK Bangka Belitung, Air Anyir, Bangka, Rabu (20/07).

Kegiatan tersebut diikuti Kelompok Tani, Kelompok Sadar Wisata, Kelompok Pecinta Alam, Kelompok Pecinta Lingkungan, Pengurus Pondok Pesantren Ar-Royan Pangkalpinang, dan kelompok masyarakat lainnya.

General Manager (GM) PLN UIW Babel Amris Adnan mengatakan, sistem pembangkitan untuk wilayah Bangka Belitung berasal dari PLTU dari bahan bakar batu bara dan PLTD dari bbm solar.

Dari hasil pembakaran batu bara untuk PLTU tersebut, akan menghasilkan sisa pembakaran berupa debu ringan (Fly Ash) dan abu berat (Bottom Ash) yang disebut dengan FABA.

Jumlah FABA yang dihasilkan PLTU Air Anyir dan Suge perbulannya cukup besar. “1.200 ton FABA dihasilkan perbulannya di PLTU Air Anyir, dan 750 ton FABA di PLTU Suge,” jelasnya.

Amris menambahkan, FABA aman digunakan karena sudah dilakukan penelitian dan mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup, bahwa FABA bukan termasuk limbah berbahaya (B3). “Limbah FABA bisa dimanfaatkan karna tidak berbahaya untuk lingkungan,” ujarnya.

Peserta diajak berkunjung ke taman percontohan hasil pemanfaatan FABA.

Selain tidak berbahaya, FABA ternyata juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegunaan.

“Dari bahan FABA bisa dibuat dan diletakkan di laut sebagai tempat ikan berlindung. Bisa juga sebagai alat pemecah ombak. FABA bisa juga untuk pengerasan jalan. Sudah dilakukan dan hasilnya cukup efektif,” jelasnya.

Ia mencontohkan untuk penerapan FABA pada material konstruksi bangunan, dengan menggunakan FABA, bisa menghemat penggunaan semen sekitar 40-70%.

“Penggunaan semen menjadi lebih sedikit karna penggunaannya hanya 20%. FABA merupakan sumber daya yang belum termanfaatkan,” jelasnya.

Untuk itu, melalui Sosialisasi dan Pelatihan penggunaan dan pemanfaatan FABA ini kata Amris, PLN Babel ingin mensosialisasikan apa saja yang bisa dibuat dari FABA.

“Ini membuka peluang untuk pemanfaatannya. Ini salah satu potensi yang belum termanfaatkan karena keputusan pemerintah tentang FABA ini baru sekitar 1 tahun keluar,” ujarnya.

Amris mengimbau kepada masyarakat Bangka Belitung bisa menangkap peluang penggunaan dan pemanfaatan FABA sehingga menjadi nilai tambah dan bernilai ekonomis bagi masyarakat dengan pemanfaatan di lingkungan.

“Kebijakan saat ini masih belum ada nilai ekonomis, FABA tidak kami jual, silakan diambil secara cuma-cuma. Silakan dimanfaatkan untuk 1 tahun ini, nanti akan kami evaluasi untuk ke depannya,” pungkasnya.

Penulis: Fakih










Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait