Oleh: Candra (Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi UBB)
Berbicara tentang fiksasi. Fiksasi ini memiliki arti perasaan terikat atau terpusat pada sesuatu secara berlebihan.
Dengan kata lain seseorang yang sedang terfiksasi mereka cenderung kesulitan untuk penyesuaian diri atas sesuatu yang berubah-ubah.
Perilaku yang seperti inilah yang sedang dialami oleh sebagian besar masyarakat Bangka Belitung.
Mereka cenderung sulit untuk merubah cara kerja, cara berfikir dan penyesuaian kondisi yang sedang terjadi di sekitar.
Merubah cara kerja di sini dimaksudkan masyarakat masih terlalu mengandalkan pertambangan sebagai tumpuan hidup. Sedangkan cara berfikir masyarakat yang masih berfikiran bahwa tidak ada lagi penghasilan yang dapat diperoleh selain dari pertambangan.
Mengapa penulis mengatakan demikian?Karena Masyarakat belum bisa sepenuhnya untuk melakukan perubahan terutama masyarakat yang masih bergantung pada pertambangan.
Seperti yang kita ketahui sektor pertambangan akhir-akhir ini mengalami keterpurukan, pasalnya harga biji timah yang turun drastis. Hal ini pula yang menyebabkan masyarakat kesusahan dalam pemenuhan kebutuhan.
Penulis menyarankan selaku orang pernah ikut berkecimpung di pertambangan, alangkah baiknya agar dapat berpindah haluan dalam mencari penghasilan.
Sebab sektor pertambangan ini tidak dapat lagi diandalkan dikarenakan hasil tambang belum tentu masih ada di masa depan.