Sungailiat, Swakarya.Com. Kelurahan Parit Padang, Kecamatan Sungai Liat, Kabupaten Bangka gelar sosialisasi dan deklarasi tolak paham radikalisme, terorisme dan intoleran pada Kamis 11 Februari 2021.
Kegiatan ini, dilaksanakan di halaman kantor lurah Parit Padang sekitar pukul 09.00 wib hingga 10.00 wib dengan dihadiri sekitar 35 warga kelurahan Parit Padang baik RT RW serta Ramdhan Usman, S.IP sebagai Lurah Parit Padang.
Adapun kegiatan ini mendatangkan pemateri lulusan Universitas Bangka Belitung yakni Muhammad Tahir, dalam paparannya ia menjelaskan kreteria orang yang terpapar paham radikalisme hingga terjadi terorisme dan sifat intoleran.
Baginya, radikalisme dapat diartikan sebagai tindakan kekerasan yang dapat merubah secara utuh tatanan sosial atau revolusioner, kemudian terorisme merupakan tindakan utk meneror atau menakut-nakuti masyarakat.
Selain itu, Intoleran merupakan salah satu bentuk antipati terhadap seseorang atau kelompok yang berbeda ras, agama, dan ideologi.
“Berdasarkan UU RI No 05 th 2018 ttg Terorisme membagi beberapa kriteria yg terpapar paham radikalisme antara lain anti Pancasila, anti NKRI, anti UUD 1945 dan anti Kebhinekaan,” katanya.
Kemudian, ia menambahkan bahwa dampak yang akan ditimbulkan dari orang yang terpapar paham radikalisme antara lain adalah merusak tatanan sosial masyarakat, timbulnya rasa takut berlebihan dari masyarakat, dan membahayakan nyawa orang lain.
Adapun ciri dan mengatasi orang agar tidak terpapar dari paham radikalisme yaitu harus diawali dari dasar pemikirannya, lalu dari sisi psikologis seseorang, sebab orang yang terpapar radikalisme sering kali memiliki latar belakang yang tidak sesuai dengan keinginannya atau kata lain kecewaan sehingga menentang tatanan kehidupan sosial.
Kemudian dilihat dari sisi faktor ekonomi seseorang, karena barang kali pelaku tindakan teror ini dilakukan dikarena adanya kesenjangan sosial.
“Maka kita selaku makhluk sosial harus saling memiliki rasa empati, kepedulian dan solidaritas yang tinggi sesama masyarakat, dan jangan mengucilkan ayu mengasingkan orang atau kelompok tertentu,” ujarnya disela-sela penyampaian materinya.
Acara ini pun diakhiri dengan mendeklarasikan warga kelurahan Parit Padang menolak paham Radikalisme, Terorisme dan Intoleran, NKRI harga mati.***