TINS Hackathon, Cara PT Timah Tbk Motivasi Karyawan untuk Terus Berinovasi

*Dengan penyelenggaraan Hackathon diharapkan karyawan PT Timah menjadi insan yang unggul, inovatif, dan kompetitif.

Pangkalpinang, Swakarya.Com. Inovasi dan kreativitas harus terus diasah, ditambah era digitalisasi yang saat ini kian cepat berubah.

Guna memotivasi karyawan untuk terus berinovasi, PT Timah mengadakan TINS Hackathon tahun 2019, bertempat di Graha Timah Pangkalpinang, Selasa (12/11) lalu.

TINS Hackathon tahun 2019 di Graha Timah Pangkalpinang, Selasa (12/11). (Foto: IG @Officialtimah)

Event tahunan ini diikuti oleh 60 tim inovasi dengan ratusan karyawan.

TINS Hackathon menjadi ajang tahunan yang ditunggu-tunggu untuk melahirkan berbagai inovasi dalam pengembangan bisnis perusahaan.

“Tins Hackathon adalah kegiatan tahunan internal perusahaan untuk menyerap ide dan inovasi karyawan, dan dengan penyelenggaraan Hackathon diharapkan karyawan PT Timah menjadi insan yang unggul, inovatif, dan kompetitif,” ujar Kabid Humas PT Timah Tbk, Anggi Siahaan kepada redaksi Swakarya.com, Jumat (15/11) sore.

(Foto: IG @Officialtimah)

Inovasi Reklamasi: Pemanfaatan Kolong Eks Tambang melalui Budidaya Eceng Gondok sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kompos Organik
Salah satu inovasi yang dikembangkan oleh Divisi K3LH Bagian Reklamasi Unit Produksi Darat Bangka untuk menekan biaya reklamasi pasca tambang yakni dengan melakukan riset pembuatan kompos organik berbahan dasar eceng gondok melalui pemanfaatan kolong eks tambang sebagai tempat budidaya.

Ahmad Riyadi, karyawan PT Timah Tbk Divisi K3LH Bagian Reklamasi Unit Produksi Darat Bangka dalam unggahan akun youtube-nya, menjelaskan secara rinci bagaimana inovasi yang mereka kembangkan.

Inovasi reklamasi pemanfaatan eceng gondok sebagai bahan dasar pembuatan kompos organik melalui pemanfaatan kolong eks tambang sebagai tempat budidaya. (Foto: Tangkapan layar)
Inovasi reklamasi pemanfaatan eceng gondok sebagai bahan dasar pembuatan kompos organik melalui pemanfaatan kolong eks tambang sebagai tempat budidaya. (Foto: Tangkapan layar)

Bagian batang dan daun dari eceng gondok, diambil untuk dijadikan bahan pembuatan kompos organik.

Inovasi pemanfaatan lahan bekas tambang ini dilakukan karena tanaman eceng gondok dinilai mudah dibudidayakan karena pertumbuhannya yang relatif cepat.

Ia pun optimis, jika inovasi ini diterapkan oleh masyarakat dan dikelola dengan baik maka dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Serta bagi PT Timah sendiri, inovasi ini dapat menekan biaya reklamasi.

“Semoga dengan adanya riset ini, kolong bekas tambang akan bermanfaat baik secara ekologis dan ekonomis dalam kegiatan reklamasi PT Timah,” ujar Ahmad Riyadi dalam unggahan video youtube-nya berjudul “Tins Hackathon 2019, Ahmad Riyadi”. [Fakih]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait