Sungai Selan, Swakarya.Com. Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) hadir menyaksikan kegiatan pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi peserta posyandu di Desa Keretak Atas dan Desa Sungaiselan Atas, Kecamatan Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah, Selasa (15/9/20) kemarin.
Kegiatan pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi peserta posyandu merupakan program Pemprov. Babel dalam rangka mengentaskan angka stunting. Hadir langsung Ketua TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Melati Erzaldi didamping Plt. Kepala DPMD Provinsi Kepulauan Babel, Yulizar Adnan disambut Camat Sungai Selan, Kepala Dinas Sosial Bangka Tengah, Wakil Ketua II TP PKK Bangka Tengah, dan Kepala Desa Keretak Atas.
Dalam laporan yang disampaikan Camat Sungai Selan, ada 33 posyandu yang mendapatkan manfaat program ini. Pihaknya pun berharap, anggaran tambahan untuk posyandu ini membantu masyarakat khususnya bagi ibu hamil, menyusui, dan anak-anak balita.
Sementara itu, Ketua TP PKK Melati Erzaldi mengungkapkan, bahwa pengentasan angka stunting merupakan salah satu prioritas Pemprov. Babel. Oleh karenanya, gerakan dalam mengupayakan antisipasi stunting di Babel dengan nama program Si Centing (Siap Cegah Stunting) dilaksanakan. “Dengan pemberian makanan tambahan ini, mudah-mudahan bisa membantu. Program ini bersumber dari dana insentif daerah sebagai upaya pencegahan stunting, dibantu oleh kader PKK yang telah mendapat pembekalan,” ungkapnya.
Mencegah stunting lewat konsumsi makanan tak perlu harus makanan yang mahal. Makanan pangan lokal pun dapat meningkatkan gizi anak-anak. “Melalui pertemuan ini, mari kita bersama-sama belajar apa itu stunting? Hal ini guna menjaga anak kita lepas dari stunting dan menjadi anak yang cerdas hingga menjadi generasi yang berkualitas,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Ibu Melati menyarankan, agar pengelolaan makanan yang diberikan ini tidak menggunakan wadah dari plastik melainkan wadah yang dibawa langsung oleh ibu-ibu di sini. “Dengan membawa wadah sendiri, maka kita sudah mengurangi sampah dan ikut melestarikan lingkungan,” ujarnya. (***)