Gandeng Madrasah, Gubernur Erzaldi Tingkatkan Performa Akademis Program Penilaian Pelajar Internasional

Pangkalpinang, Swakarya.Com. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, menunjukkan keseriusan dalam mencapai target mutu pendidikan Babel menjadi ‘Berdaya’, yaitu Berkarakter, Cerdas, dan Berdaya saing secara global, dengan membentuk pola pikir siswa sesuai standar nasional.

Pengupayaan ini dilakukan dengan menandatangani kesepakatan sinergi pelaksanaan Programme International Student Assesment (PISA) atau Program Penilaian Pelajar Internasional antara Pemprov. Babel dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Babel pada Rapat Koordinasi terkait PISA, di Ruang Pertemuan Kanwil Kemenag Babel, Kamis (15/07/2021) Kemarin.

“Sasaran dari PISA ini tidak hanya SMA, SMK, dan SMP yang berada dibawah naungan provinsi, tapi juga MA dan MTs yang ada di bawah wewenang kemenag yang nantinya akan dinilai secara random karena tidak semua sekolah akan diberikan penilaian. Nah, kerja sama ini adalah peluang. Kita bisa bersinergi dengan kemenag,” jelas Gubernur Erzaldi.

Kerja sama dengan Kanwil Kemenag Babel dilakukan sebagai upaya membentuk karakter siswa menjadi karakter yang mampu memecahkan masalah, sosial, proses, dan sistem dengan PISA sebagai acuan.

Standar kompetensi PISA fokus pada kompetensi bidang matematika, literasi/membaca, dan sains. Sasaran PISA dalam kesepakatan ini adalah siswa-siswi MA dan MTs yang dipilih dengan sistem acak.

Masing-masing pihak akan membuat program kerja dan bersama-sama mensinergikan pelaksanaan PISA dengan komitmen untuk meneruskan kesepakatan ini ke kabupaten/kota se-Babel.

Tujuan kesepakatan ini tidak lain untuk meningkatkan peran Pemprov. Babel dengan Kanwil Kemenag Babel dalam upaya sinergitas pelaksanaan PISA. Hal ini diungkapkannya dihadapan 82 orang kepala sekolah madrasah tsanawiyah serta pengawas yang hadir sebagai peserta.

Gubernur memberikan pencerahan dengan langsung menilai kepala sekolah madrasah yang hadir dengan standarisasi PISA agar memahami tujuan dari PISA.

“Jika PISA kita laksanakan dengan baik dan benar, perubahan yang sangat signifikan akan terjadi bagi Sumber Daya Masyarakat (SDM) Babel secara keseluruhan. Dengan PISA, kita menentukan posisi kita di dunia secara universal,” jelasnya.

Dikatakan peraih Anugerah Dwija Praja Nugraha 2020 ini, peringkat tes PISA tidak berimbas secara langsung, karena ini merupakan penciptaan karakter.

Cara mengajar guru-guru akan sangat mempengaruhi. Dari ketiga indikator penilaian yaitu matematika, literasi, dan sains, jika matematika dan sains rendah, akan menunjukkan SDM yang minim inovasi dan hanya menjadi golongan pengikut.

“Ngikut terus, cerudik terus, dan tidak mampu untuk berfikir,” jelasnya.

Harapannya, guru-guru dapat mengajarkan siswa sesuai dengan pembelajaran yang disarankan oleh PISA, sehingga dapat menimbulkan efek perubahan karakter.

“Dengan PISA, tidak menutup kemungkinan kita bisa menjadi daerah seperti Yogyakarta, yakni menjadi tujuan dari orang tua untuk mendidik anaknya di Babel. Hal ini telah terjadi di MAN Insan Cendekia Bangka Tengah yang sudah menerima siswa dari luar Babel,” lanjutnya.

Kepala Dinas Pendidikan Babel, Muhammad Soleh berharap dengan PISA dapat menjadikan madrasah lebih hebat, unggul, dan berprestasi.

“Saat ini, pemetaan mutu nasional bukan ujian nasional melainkan assessment nasional yang diukur melalui kompetensi numerasi, kompetensi literasi, dan survei karakter dengan merujuk PISA. Hal ini menekankan tentang pemanfaatan ilmu yg didapat di sekolah, agar bisa diaplikasikan dalam kehidupan dan dunia kerja,” ujarnya.

Dikatakannya bahwa sekolah-sekolah yang akan di assesment hanya berupa sampling dan akan diambil 20 orang siswa bersama dua provinsi lainnya, yaitu DKI Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Saat ini Pemprov.Babel telah siap untuk sistem komputerisasi karena memang PISA menggunakan sistem online. Untuk itu, Pemprov. Babel harus selalu melakukan konsolidasi dan koordinasi agar peringkat PISA Babel tidak turun.

Kepala Kanwil Kemenag H. Tumiran Ganefo mengatakan bahwa pada kegiatan ini tedapat 82 peserta yang hadir terdiri dari, kepala madrasah aliyah sebanyk 30 orang, tsanawiyah 47, dan pengawas 5 orang. Sedangkan untuk wilayah Belitung tidak bisa hadir karena sedang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Maknanya, hari ini saya mengikrarkan bahwasanya PISA ini harus berhasil. Yang artinya, kesepakatan ini adalah representasi dari wajah-wajah kepala sekolah yang hadir hari ini,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait