Webinar Literasi Digital Kabupaten Babar Beri Pencerahan tentang Tantangan Inovasi Pemerintah Daerah di Era Digital


Pangkalpinang, swakarya.Com. Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Bangka Barat Mulai bergulir. Pada Kamis, 15 Juli 2021 pukul Sembilan pagi, telah dilangsungkan Webinar bertajuk “Tantangan Inovasi Pemerintah Daerah di Era Digital”
 
Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan  kognitif-nya untuk  mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
 
Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.
 
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital.

“Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual.

Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.
 
Pada webinar yang menyasar target segmen pemerintah daerah Bangka Barat dan sukses dihadiri 137 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Drs. Eko Pamuji, M.I.Kom, Muhaimin, S.IP., M.A, Drs. Muhammad Soleh, M.AP, Fachriansyah, S.IP.,M.AP. Pegiat media sosial yang juga pelaku usaha, Adetyaa, Bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.
 
Pada Sesi pertama, Drs. Eko Pamuji M. I.Kom menjelaskan bahwa seluruh sendi di birokrasi adalah pelayan publik. Setiap warga wajib mendapatkan pelayanan publik yang baik. Dengan demikian harus adanya relasi masyarakat dengan pemerintah agar mendapatkan hubungan yang harmonis.

Di era teknologi  yang semakin pesat ini, Indonesia sudah masuk ke era teknologi digital yang telah mengubah semuanya, mengubah yang lambat menjadi cepat, ini adalah lompatan yang sangat kuat. Sebenarnya Kita bebas memilih untuk mengikuti perkembangan teknologi, akan tetapi ketika kita tergabung, mau atau tidak kita pasti mendapatkan dampaknya.

Masyarakat digital saat ini adalah masyarakat kritis dengan berbagai informasi yang didapati agar bisa mengonfirmasi diri dan mengkritisi pelayanan pemerintah yang dirasakan. Isu pelayan publik menjadi isu utama yang akan menjadi topik dan berdampak pada citra pemerintahan.
 
Giliran pembicara kedua, Muhaimin, S.IP,. MA  mengatakan bahwa saat ini keamanan digital kita harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Untuk melindungi data pribadi dan privasi dari kejahatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Sudah banyak sekali kasus yang kita dapati, mulai dari sms dan dm yang kita dapatkan, dan masih banyak sekali kasus-kasus lainnya yang dapat merugikan kita. Data pribadi adalah data kita sendiri yang dapat dipertanggung jawabkan secara langsung. Untuk menghindari penipuan dan hacker, yang pertama kita lihat email kita, apakah pernah dibajak oleh orang atau tidak.

Yang kedua, update terus perangkat yang kita miliki. Ketiga, kita harus membuat pasword yang lebih susah dan mudah diingat. Untuk opsi selanjutnya di akaun kita harus ada backup akun dengan verifikasi dua faktor di akun-akun kita.
 
Tampil sebagai pembicara ketiga, Drs. Muhammad Soleh, M.AP menuturkan bahwa pada era teknologi saat ini kita dituntut untuk melakukan percepatan dan beradaptasi dengan teknologi. Sebagai ASN kita dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Tujuan kita untuk memiliki etika ketika menggunakan teknologi digital adalah untuk membangun citra baik sebagai ASN, menjaga kehormatan sebagai ASN. Beretika sangat penting dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjukkan perilaku baik di tenagh masyarakat.

Tentunya sebagai ASN kita wajib memiliki etika yang baik. Dengan adanya teknologi digital diharapkan untuk menjadi yang lebih baik, mungkin selama ini kita jarang sekali menggunakan alat-alat yang berhubungan dengan dunia digital, melalui teknologi yang sudah disiapkan ini, harapannya ASN bisa beradaptasi dengan dunia digital saat ini. Dengan demikian kita harus memiliki etika yang baik ketika berada di dunia digital.
 
Pembicara keempat, Fachriansyah, S.IP., M.AP menegaskan bahwa inovasi-inovasi yang hadir dalam dunia digital saat ini sebenarnya memudahkan kita untuk berkehidupan.

Misalnya saat kita membayar pajak, kita tidak perlu bayar ke kantor, hanya dengan handphon yang kita miliki semuanya sudah bisa kita akses. Ini sebenarnya menjadi perhatian pemerintah kabupaten Bangka Barat untuk terus berinovasi dengan dunia digital.
 
Adetyaa Sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menuturkan bahwa saat ini keamanan digital memang perlu kita perhatikan karena kita tidak boleh membagikan informasi yang bersifat pribadi ke media sosial agar data kita tidak digunakan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab.

Selain itu, etika bermedia sosial perlu juga kita perhatikan agar kita bisa meningkatkan citra diri kita sebagai masyarakat yang  baik, dan ingat kita harus saring terlebih dahulu informasi kita sebelum kita sharing.
 
Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Aulia Putri Muslimah, penyuluh pertanian menanyakan bagaimana kebijakan bapak serta solusi ke depan untuk para ASN di pemkab.

Babar, agar semua melek digital, karena kita semua dituntut dalam gerakan digitalisasi, sedangkan dibanyak tempat di Kab. Babar masih banyak terkendala jaringan telpon biasa maupun internet baik dikantor maupun di lokasi binaan dan dijawab oleh Sekda Bangka Barat (Drs. Muhammad Soleh, M.AP), saat ini ada bebera tempat yang memang masih belum menyeluruh untuk penggunaan internet.

Untuk ke depan kami sedang menjalin kerja sama dengan berbagai pihak agar masalah ini bisa atasi segera agar kita semua bisa merasakan percepatan dunia digital ini. Kemudian, pesan saya untuk ASN Bangka Barat untu terus meningkatkan kompetensinya agar bisa merasakan teknologi digital ini agar nantinya pelayanan masyarakat kita harapkan sudah bisa berbasis aplikasi.
 
Webinar ini merupakan satu dari rangkaian tiga kali webinar yang diselenggarakan di kabupaten Kabupaten Bangka Barat. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait