Demi Nelayan, Pulomas Tetap Lakukan Pengerukan Alur Muara

Bangka, Swakarya.Com. Terkait aksi yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Pesisir didampingi Laskar Pesisir yang meminta PT Pulomas dan PT SMB untuk menghentikan aktifitas penambangan pasir di perairan laut muara air kantung, langsung direspon oleh pihak PT Pulomas.

Kepada sejumlah wartawam, Kepala Cabang PT Pulomas Sentosa Sungailiat, Yanto mengaku apa yang menjadi keinginan dari Aliansi masyarakat Pesisir dan Laskar Pesisir ini tidak bisa mereka penuhi.

Sebab, terhadap aktifitas pengerukan alur muara yang mereka lakukan selama ini di Muara Air Kantung Sungailiat sudah mengantongi izin yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Tak cuma itu saja, aktifitas pengerukan alur muara oleh PT Pulomas di muara air kantung Sungailiat yang kerap mengalami pendangkalan telah membantu nelayan setempat yang melakukan bongkar muat di muara tersebut.

“Jadi kalau mereka meminta untuk menghentikan pengerukan alur muara, kita anggap itu hal yang tidak masuk akal karena pasti akan berhadapan dengan nelayan,” katanya, Jum’at, 2 Oktober 2020.

Karena menurut Yanto, jika alur muara tidak dilakukan pengerukan, otomatis alur muara mengalami pendangkalan.

Dan tentunya hal tersebut berdampak dengan aktifitas para nelayan yang tidak bisa melakukan bongkar muatan di muara setempat.

Untuk itu, demi hajat hidup nelayan setempat, Yanto berkomitmen, PT Pulomas tetap melakukan aktifitas seperti biasa dengan melakukan pengerukan alur muara demi nelayan setempat.

“Intinya kami dari Pulomas berkomitmen, mau siapapun yang coba coba menghalangi pengerukan alur muara, pasti akan kami hadapi, sebab kami bekerja untuk nelayan dan kami pun didukung oleh nelayan,” katanya.

Terkait pengusiran Kapal Isap Pasir milik Pulomas oleh Aliansi Masyarakat Pesisir dan Laskar Pesisir saat melakukan aksinya di laut, Yanto mengaku tidak merasa diusir. Sebab, untuk kapal yang dimaksud sejak lama sudah tidak beraktifitas.

“Jadi kita tidak merasa diusir karena kapalnya tidak bekerja dan kapal itu parkir saja disitu dan disuruh pindah aja parkirnya,” katanya.

Disinggung soal pernyataan masyarakat Pesisir yang menilai kinerja Pulomas tidak memiliki kontribusi atas pengerukan alur muara air kantung dibantah oleh Yanto.

Karena menurut dia, yang bisa menilai dan merasakan manfaat atas apa yang telah dilakukan Pulomas di muara air kantung itu hanya nelayan.

“Kalau dibilang tidak ada kontribusinya, yang tau kontribusinya itu hanya nelayan. Silahkan lihat, kondisi muara saat ini bagaimana,” katanya.

Yanto juga meminta kepada pihak pihak yang kerap mengklaim kinerja Pulomas dalam hal pengerukan alur muara untuk tidak asal ngomong.

“Kalau mereka punya solusi, coba tunjukkan dan kerjakan serta kalau memang ada pihak pihak lain yang mau membantu membuka muara, enggak usah banyak omong, langsung kerjakan, ayo kita welcome dan buktikan,” katanya.

Terkait rencana upaya hukum yang akan diambil oleh pihak masyarakat pesisir jika keinginan mereka tidak digubris oleh Pulomas agar menghentikan aktifitas pengerukan alur muara air kantung, Yanto menegaskan pihaknya akan tetap melakukan aktifitas seperti biasanya demi nelayan.

“Kalau memang ada langkah langkah hukum, kita siap, kita tunggu dan jangan coba coba untuk menghentikan pengerukan alur muara ini karena ini untuk kepentingan nelayan dan pasti akan berhadapan dengan masyarakat nelayan yang luar biasa banyaknya,” katanya.

Sementara, salah satu nelayan Sungailiat, Iskandar berharap kepada PT Pulomas untuk terus melakukan aktifitasnya di muara air kantung mengingat dalam beberapa bulan kedepan akan terjadi gelombang dan membuat alur muara kembali tertutup.

“Untuk itu, kami dari nelayan ini meminta Pulomas konsisten untuk terus mengeruk alur muara sehingga kami dapat beraktifitas melakukan bongkar muat dimuara ini,” katanya.

Penulis: Lio

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait