Lubuk, Swakarya.Com. Kekhawatiran terbesar nelayan Dusun Lubuk Laut, Kampung Sungai Tebuk, Desa Lubuk Besar, Kecamatan Lubuk Besar adalah kondisi cuaca di bulan-bulan terakhir. perekonomian masyarakat yang sepenuhnya di tunjang oleh kehidupan melaut.
Seperti halnya dikatakan oleh Adoy, salah satu nelayan kampung Sungai Tebuk mengatakan, kondisi cuaca yang berubah-ubah berdampak langsung terhadap hasil tangkapan melaut nelayan.
“Hasil tangkapan akhir-akhir ini memang berkurang, tak hanya itu kondisi cuaca tak menentu membuat nelayan takut untuk turun melaut,” katanya pada Kamis, 22 Oktober 2020 wartawan swakarya.com
Baca Juga: Desa Beriga, Lubuk Besar Terima Sosialisasi Program Kemitraan PT Timah Tbk
Dengan kondisi perairan laut dan cuaca seperti ini, Adoy berharap para nelayan berhati-hati untuk melaut karena kondisi perairan laut yang memasuki musim ekstrim atau musim utara.
“Musim utara memang menjadi momok menakutkan bagi nelayan perairan Bangka, selain gelombang besar hasil tangkapan juga berkurang,” ujarnya.
Ditambahkan pula olehnya, untuk normal penghasilan nelayan biasanya kisaran Rp.150 ribu hingga 100 ribu per hari berbanding jauh saat kondisi sekarang.
Baca Juga: Warga Desa Lubuk Laut Terima Bantuan Rumah Layak Huni
“Harapan para nelayan disini terkait permasalahan ekonomi bisa diatasi dengan berbagai program bantuan khusus nelayan terdampak kondisi seperti ini, pemerintah daerah maupun pusat harus memperhatikan kondisi ekonomi nelayan kecil seperti kami,” ungkapnya.
Di akui bahwa nasib nelayan Dusun Lubuk Laut, Kampung Sungai Tebuk akan berakhir diambang pilu di bulan-bulan terakhir di tambah dengan murahnya harga saat Pandemi Covid-19 ini.
“Program yang di berikan pemerintah haruslah hadir secara langsung dan tepat sasaran terkhusus bagi nelayan Dusun seperti kami mengingat kondisi tak menentu kini,” tutupnya.
Penulis: Akbar