Tambang Ilegal Masih Menjadi Penghambat Pengembangan Pariwisata di Babel

Bangka Tengah, Swakarya.Com. Kunjungan Kerja (Kungker) Komisi IV DPR RI bidang pertanian, kehutanan, kelautan, dan perikanan serta Perum Bulog, bersama Kementrian Lingkungan Hidup yang diwakili Dirjen Pengendalian DAS ,Hutan lindung, KLHK dan Mitra terkait, ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Pada Selasa 3 Maret 2020.

Pasalnya Kungker ini dalam rangka Reses Komisi IV DPR RI pada masa persidangan II tahun 2019-2020 ke Bangka Belitung yang dilaksanakan selama 2 hari dari mulai tanggal 3-4 Maret 2020.

Dalam Kungker ini hadiri sebanyak 12 orang anggota DPR RI Komisi IV yang di Ketuai H.Dedy Mulyadi d ari Fraksi Golkar, yang merupakan Wakil Ketua Komisi IV.

Pada kunjungan awal dimulai dari Desa Belilik, Kecamatan Namang Kabupaten Bangka Tengah, disela-sela Kungker tersebut salah satu anggota DPR RI, Mukhtarom.S.Sos dari Fraksi PKB mengatakan, tambang ilegal masih menjadi kendala dalam pengembangan potensi wisata di desa tersebut.

“kunjungan ini dalam rangka reses komisi IV DPR RI, dan kali ini tepatnya kita berada di Desa Belilik, Kabupaten Bangka Tengah melihat, potensi yang ada di Kawasan Ekowisata ini begitu bagus, tapi masalah tambang ilegal ini, kalo kata pepatah jawa habis manis sepah dibuang,” sesalnya.

Lanjutnya, dia menekan kepada Pemerintah Daerah Provinsi Bangka Belitung, supaya lebih tegas dalam menyikapi tambang ilegal ini.

“Ini Harus benar benar disikapi, kalo memang merasa ijin dari Gubernur tidak efektif maka sebaiknya kembalikan lagi ke daerah Kabupaten setempat,” tuturnya.

Setelah dari Desa Belilik, perjalanan kembali dilanjutkan menuju Desa Sungai Selan Kecamatan Sungai Selan Kabupaten Bangka Tengah.

Sampai di Sungai Selan, Dedy Mulyadi dan rombongan langsung melihat peternakan yang ada di kampung integrasi sawit – sapi yang ada disana.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama Dedy Mulyadi menyampaikan inginnya agar petani lebih produktif dalam membuat sistem kerjanya.

“Kita berharap pertanian ini bisa kearah yang lebih produktif dalam membuat sistem,” tuturnya.

Ia pun menyinggung terkait masalah tambang ilegal yang ada di Babel,

“Hari ini ada sekitar 200 ribu hektar lahan yang rusak dan 12 ribu hektar yang rusak banget, dan ini merupakan ancaman terbesar babel. Kita semua berHarap di Komiisi IV ini, semuanya berpihak kepada lingkungan harapnya.

Penulis : Renaldi
Editor : Tahir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait