Pangkalpinang, Swakarya.Com. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Bangka Belitung (STKIP MBB) gelar seminar Nasional Lingkungan Hidup, dengan mendatangkan pembicara Ir. Helmi Basalamah, M.M selaku kepala BP2SDM Kementrian LHK, Dr.Ir. Gatot Supangat, MP selaku Sekretaris MLH PP Muhammadiyah dan Zulfa Asma Vikra, S.H., M.H selaku Anggota DPRD Kalimantan Selatan sekaligus ADVODKAT Lingkungan Hidup Kalimantan Selatan.
Dalam seminar tersebut mengusung tema “Meningkatkan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan Hidup Melalui Pendidikan Karakter Dalam Menghadapi Tantangan Global Dengan Menjiwai Nilai Keislaman”.
Selain itu, bersamaan dengan kegiatan seminar tersebut. pengumuman Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) STKIP MBB yang yang diikuti oleh 20 orang peserta dari berbagai jenjang pendidikan SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Lomba tersebut diumumkan dan sekaligus penyerahan hadiah. Adapun pemenang LKTI STKIP MBB yakni Fitrah Ikhsan siswa SMPN 1 Kelapa Bangka Barat sebagai Juara 1 dengan “Pemanfatan Tanaman Pucuk Idat (Crotoxylum Glaucum) Sebagai Larvasida dan Pengusir Nyamuk”.
Untuk juara 2 dimenangkan oleh Suci Ramdani siswa SMPN 2 Lepar Pongok dengan judul “Kelekak Sebagai Sarana Pendidikan Mitigasi Bencana Non Struktural” dan juara 3 direbut oleh Muhammad Azmir siswa SMAN 2 Pangkalpinang dengan judul “Peremajaan Lahan Bekas Tambang Timah Dengan Jambu Mete Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung”.
Suci Ramdani, memberikan pesan kesannya pada sambutan mengatakan Lomba KTI yang diadakan oleh STKIP MBB terkait dengan masalah lingkungan hidup sangat baik dan harus terus digalakkan untuk menampung ide dan gagasan terkait masalah lingkungan hidup, seperti masalah lingkungan akibat bekas tambang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Penyelesaianya harus menggunakan apa yang menjadi kearifan lokal seperti kelekak, dimana kelekak ditrasformasikan dalam program pemerintah daerah, desa, dan instansi sekolah sehingga semua lembaga dapat menjadi pionir dalam permasalahan lingkungan hidup di Kepuluan Bangka Belitung,” katanya.
Selain itu, dia berharap kelekak juga nantinya dapat diaplikasikan di SMPN 2 Lepar Pongok untuk mejadi program sekolah dan sekolah lainnya sehingga bisa terus melestarikan kearifan lokal sekaligus lingkungan alam sekitar.
Penulis : Tahir