Bangka, Swakarya.Com – Reses menuju sukses yang dilakukan dr Zarril Kifarri, anggota DPRD Bangka Dapil Sungailiat, fraksi PKS, PAN, Hanura bersama para ketua RT dan Ikatan Remaja Masjid yang ada di kecamatan Sungailiat akan ditindaklanjuti dengan mendatangi instansi terkait.
Kegiatan yang berlangsung di ruang OR Bangka Setara, Sabtu (12/3) itu, banyak permasalahan yang disampaikan oleh para ketua RT, mulai dari masalah sampah, tunggakan pembayaran BPJS, banjir, rumah tidak layak huni, hingga antrian untuk mendapatkan minyak goreng.
Seperti halnya yang sempat diutarakan oleh Neti, ketua RT 03 jelutung, kelurahan Sinjel. Dihadapan dr. Zarril, ia mengadukan soal tunggakan pembayaran BPJS yang dialami oleh lima orang warganya dan berharap ada solusi dari reses tersebut mengingat kelima warga yang dimaksud dikategorikan tidak mampu.
Selain itu juga ia berharap, banjir yang kerap melanda lingkungan setempat dapat disikapi, mengingat hal tersebut permasalahan tersebut telah berulang kali disampaikan ke pihak terkait, namun hingga kini solusi yang diinginkan masyarakat tak jua terwujud.
Berbeda dengan usulan yang disampaikan Ketua RT Gang Raya, Ferzi yang menyampaikan sejumlah usulan, mulai dari program mencerdaskan umat dengan mendirikan rumah Al Quran di setiap kecamatan, peningkatan insentif para RT dan penyelenggara jenazah, pembentukan Satpol PP Syariah serta terdapat salah satu warganya yang hingga kini belum mempunyai WC dan dapur.
“Semoga apa yang diusulkan ini dapat ditindaklanjuti,” katanya.
Sementara, Ketua RT Komplek Pemda, Amsari mengeluhkan masalah sampah yang ada di jalan Pemuda dan dekat pantai Asuhan Al Kausar yang dianggap mengganggu indera penciuman.
Karena menurut dia, sampah yang dibuang masyarakat ke bak sampah yang telah tersedia kebanyakan bukan berasal dari pemukiman warga setempat, namun justru sampah tersebut datang dari warga diluar komplek Pemda dan sekitarnya.
“Waktu itu pernah ada saya melihat warga dari BTN buang sampahnya ke sini. Buangnya asal lempar saja hingga berceceran. Kondisi ini sama halnya terjadi dekat panti Asuhan. Nah ini harus disikapi. Karena masalah sampah ini masalah yang kompleks. Karena sebelumnya, dulu anak anak di panti asuhan itu, semuanya terpapar covid, dan bisa jadi sampah pemicunya,”katanya.
Kaling Bukit Betung, Yusri yang hadir dalam reses tersebut juga menanyakan terkait kelanggkaan minyak goreng. Pasalnya, baru baru ini, disejumlah tempat yang menjual minyak goreng diwarnai dengan antrian panjang.
Atas sejumlah permasalahan yang disampaikan baik itu para RT dan Kaling ini, dr. Zarril berjanji akan menyikapi hal tersebut dengan mendatangi dinas terkait guna mencari solusinya.
“Semua usulan yang disampaikan kita tampung dan akan kita sampaikan ke pemerintah daerah melalui instansi terkait untuk mencari solusinya,” katanya.
Bahkan sebelum membuka kegiatan, dr Zarril mengatakan, saat ini masyarakat secara luas di hadapi dengan permasalahan yang cukup rumit untuk mendapatkan sesuatu guna memenuhi kebutuhan sehari hari, sehingga imbas dari permasalahan itu meluas dari tingkat nasional hingga ke kabupaten.
Namun ia mendoakan, oknum oknum yang telah merusakan tatanan negara ini secara sadar.
“Ingat, membuat antrian panjang itu sebuah kejahatan, setiap kejahatan pasti di balas Allah dengan kejahatan,” katanya.
Penulis : Lio