Cilegon, Swakarya.Com. Qoidatul Sitta, sebagai Sekretaris DPD PKS Kota Cilegon angkat bicara soal masa belajar mengajar siswa di masa pandemi Covid-19.
Ia membeberkan bahwa pembelajaran daring atau online di Kota Cilegon sudah di laksanakan dari beberapa bulan yang lalu, sebagai antisipasi pencegahan penyebaran Virus Corona atau Covid-19.
“Bahkan ada beberapa dari Tim Medis yang meninggal dunia ataupun Masyarakat yang berada di Kota Cilegon,” ungkapnya kepada wartawan swakarya.com pada Kamis 1 Oktober 2020.
Untuk itu, pemerintahan Kota Cilegon mengeluarkan kebijakan atau himbauan kepada masyarakat, yakni himbaun sosial, distancing, memakai masker, mencuci tangan, serta dilarang berkerumunan.
“Semenjak terjadinya Covid-19 ini di Kota Cilegon munculah kebijakan atau himbauan dari Pemerintah Kota Cilegon, yakni memakai masker, dilarang berkerumunan, serta sosial distancing di saat masa pandemi di Kota Cilegon khususnya,” ujarnya.
Menurutnya dampak dari pandemi ini adalah di dunia pendidikan. Maka upaya yang dilakukan adalah menghimbau masyarakat agar melakukan sosial distancing, memakai masker agar guna memutus rantai Covid-19.
Bahkan permasalahan lain pun ikut bermunculan, seperti lambatnya akses informasi yang kurang bagus atau sinyal yang buruk.
Sehingga penerapan belajar mengajar pun ikut terhambat dan kurang efektif.
“Dan dibalik adanya Covid-19 ini serta diterapkannya Belajar daring kepada siswa atau guru, akan paham sedikitnya mengenai informasi yang sering dilakukan di saat Belajar Daring atau Online ini,” tuturnya.
Dengan begitu, DPD PKS Kota Cilegon memasang akses WiFi gratis kepada masyarakat atau siswa di setiap kelurahan agar dapat dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar.
“Alhamdulillah sudah 17 kelurahan yang sudah terpasang di Kota Cilegon agar membantu akses belajar mengajar siswa melalui daring,” tutupnya.
Penulis: Regar