Swakarya.Com. DPP LDII menghadiri undangan dari Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia untuk merayakan National Day Rusia.
Acara yang berlangsung di Grand Ballroom Hotel Mulia Senayan, Jakarta, pada Kamis (15/6) itu, dihadiri para pejabat negara dan tokoh nasional.
Dalam kesempatan tersebut, DPP LDII juga turut diundang.
Pemerintah Rusia berharap kehadiran para tokoh tersebut, menjadi momentum untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Rusia.
Di hadapan para peserta, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva mengungkapkan antara Rusia dan Indonesia sejatinya sudah lama memiliki jalinan hubungan yang erat.
Untuk itu pihaknya berharap, dapat mendorong perluasan kerja sama yang saling menguntungkan.
“Saya berharap dan yakin bahwa hubungan dan kerja sama antara Indonesia dan Rusia yang telah terjalin beberapa dekade, makin mempererat persahabatan di antara dua negara,” ujarnya.
Bahkan, Lyudmila mengungkapkan pemerintah Rusia akan mendirikan monumen Presiden Indonesia yang pertama, Soekarno, di Taman Seni Museon Moskow, sebagai langkah memperat hubungan bilateral antara Indonesia dan Rusia.
“Dan dengan senang hati saya mengumumkan bahwa dalam waktu dekat, monumen Presiden Indonesia yang pertama akan didirikan di Moskow,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunawan Sadikin mengungkapkan, hubungan yang terjalin antara Rusia dan Indonesia bukan hanya hubungan formal diplomatik, namun sudah merambah hingga hubungan bisnis, sosial, bahkan emosional.
“Ini menunjukkan bahwa hubungan Indonesia dan Rusia tidak hanya pada tingkat formal diplomatik pemerintah, tetapi sudah terjalin pada tingkat grass root hingga hubungan emosional di hati dan pikiran masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso yang hadir sebagai tamu undangan mengungkapkan, hubungan antara Indonesia dan Rusia sudah selayaknya sahabat. Hubungan tersebut sudah terjalin sejak awal kemerdekaan Indonesia.
“Kita negara sahabat yang saling menghormati, dan kita sudah punya sejarah sejak zaman Uni Soviet. Kita banyak dibantu. Semoga ini akan menjadi hubungan baik antara Indonesia dan Rusia, bukan hanya negaranya, tetapi juga rakyatya,” tuturnya.
Chriswanto berharap kegiatan tersebut dapat mendorong LDII untuk terus berkontribusi dengan jangkauan yang lebih luas.
“Ini sudah beberapa kali diundang, dan semoga ini menambah peningkatan bagi LDII. LDII harus semakin menunjukan jati diri, hingga bisa berkontribusi untuk dunia,” pungkasnya.