Hutan Mangrove Di Desa Dukong, Mahasiswa STKIP MBB Sulap Jadi Ekowisata Mangrove Jeti dengan Tampilan Ingstagramble

Belitung Timur, Swakarya.Com. Wisata kini menjadi proritas yang di gadang-gadang kan oleh pihak manapun baik swasta maupun pemerintah.

Foto: Ist. Jembatan yang di desain dengan perpaduan warna yang menarik untuk berfoto

Begitu pula dengan karya mahasiswa KKN STKIP MBB yang menorehkan karya dalam bentuk Ekowisata Mangrove Jeti, dengan menyuguhkan hutan mangrove di pinggir Pantai Sentigi, Dukong Belitung Timur.

Hutan Magrove yang luas lahan mencapai 20 hektar ini, seketika disulap oleh para mahasiswa menjadi pemandangan hijau yang menyegarkan mata.

Foto: Ist. Ayunan yang dipasang dipesisir pantai untuk spot foto dengan background sunset.

Perjalan menuju Ekowisata ini, jarak tempuh kurang lebih 1,5 jam tepatnya di Desa Dukong Kec. Simpang Pesak ± 66 km dari Bandara Hanandjoedin dan ± 59,3 km dari Manggar Ibu kota Kab. Belitung Timur.

Desa Dukong merupakan desa kecil diujung timur pulau Belitung yang  dimekarkan dari Desa Tanjung Kelumpang.

Foto: Ist. Para pengunjung yang berdatangan melihat wisata mangrove Jeti.

Desa ini masih sangat asri, masyarakat berprofesi sebagai nelayan dan petani. Tapak pada hamparan hutan yang mengelilingin desa ini masih sangat alami dan belum banyak disentuh masyarakat, begitu juga pada pantainya.

Bagi kalian yang sudah memasuki kawasan Ekowisata Mangrove Jeti Desa Dukong, jangan heran jika dengan seketika anda akan dibuat takjub oleh pemandangan hutan mangrove yang hijau dan menenangkan hati.

Foto: Ist. Salah satu pengunjung yang mengabadikan momen berfoto di sangkar burung di kawasan hutan mangrove yang dibuat mahasiswa STKIP MBB.

Tentunya dapat bersantai sambil menikmati udara segar hutan bakau, hingga cocok sekali sebagai tempat pelepas penat dan pelipur lara.

Jutan Mangrove Jeti memiliki pesona tersendiri dengan pemandangan hutan mangrove yang hijau dan rimbun. Setelah melewati pintu masuk, trek untuk menjelajah hutan ini sudah tersuguh dengan ornament yang menarik mata cocok sekali untuk berselfie.

Pasalnya, trek masuk ke hutan mangrove Jeti sudah ada sejak dulu, namun tidak terawat dan kurang menarik hingga akhirnya dikembangkan oleh mahasiswa KKN STKIP MBB dengan memberi sentuhan dan ornament-ornament unik dan sangat ingstagramble.

Selain bisa menikmati keindahan hutan mangrove Jeti, kita juga bisa mempelajari vegetasi mangrove maupun satwa yang hidup pada ekosistem tersebut, namun diharapkan hati-hati dikarenakan masih banyak hewan liar disekitaran hutan mangrove.

Tentunya juga pengunjung ingin mengabdikan kenangan di hutan mangrove dapat memanfaatkan spot-spot selfie yang ada.

Pesona lainnya di wisata hutan mangrove Jeti, pengunjung dapat menikmati keindahan pantai Sentigi yang tidak terlalu jauh dari hutan mangrove.

Dengan hamparan pasir putih, desiran ombak yang tenang, ditambah lambaian pohon nyiur seketika membuat raga terhipnotis.

Sayangnya Pantai Sentigi belum banyak dikenal masyarakat, masih sepi pengunjung namun keindahan pantainya tak kalah dengan pantai lain yang ada di pula Belitung, apalagi ketika sore kita dapat menikmati senja indah jatuh di bibir pantai Sentigi.

Foto: Ist. Tampak tulisan pantai Sentigi dipinggir pantai.

Nah, jika ingin menikmati keindahan alam hutan mangrove Jeti dan ingin menikmati senja di pantai Sentigi disarankan datang pada saat musim kemarau.

Sebab akses jalan masuk kelokasi wisata belum diaspal sehingga jika musim hujan, perjalanan akan sedikit terganggu.

Penulis : Acik
Editor : Tahir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *