Namang, Swakarya.Com. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman yakin korporatisasi pertanian model bisnis agrosolution bersama PT Pusri Palembang dapat jadi solusi agar Babel semakin mandiri dalam bidang pangan.
Hal ini ditegaskan oleh Gubernur Erzaldi saat menghadiri kegiatan program korporatisasi pertanian yang berlangsung di kawasan perkebunan di Desa Namang, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Kamis (07/01/21).
Beberapa produk Pupuk Sriwijaya diketahui dapat mendukung pertanian di Babel. Menurut Direktur Utama PT Pusri, Tri Wahyudi Saleh pada dasarnya apapun tanaman yang dikelola petani, pupuk pusri dapat menyediakan pupuknya karena PT Pupuk Sriwijaya sudah memiliki beragam produk.
Agrosolution merupakan program pendampingan intensif kepada petani dan budi daya pertanian berkelanjutan. Hal ini menjadi solusi bagi petani dalam mengatasi permasalahan bidang pertanian. Untuk menyiapkan program agrosolution yang lebih optimal di klaster jahe dan porang, telah disiapkan tim yang akan bergabung, antara lain:
- Koordinator program agrosolution PT Pupuk Sriwijaya Palembang.
- Mitra koordinator teknologi Dinas Pertanian dan Peternakan Babel.
3 . Mitra perbankan BRI dan BNI. - Distributor pupuk PT Media Distribusi Nasional.
- Mitra offtaker PT Paidi Indo Porang Indonesia.
- Perwakilan petani porang dan jahe.
“Selama ini petani berjalan sendiri-sendiri, hanya dibantu para penyuluh, bahkan kekurangan modal. Agrosolution seharusnya dapat menyelesaikan masalah para petani,” ujarnya.
Gubernur Erzaldi dengan tegas mengatakan bahwa pemerintah memang terus mendorong dan mendampingi dua komoditi ini agar program ini berjalan lancar.
“Agar program ini lancar, harus terus didampingi oleh pemerintah provinsi karena porang dan jahe merah sangat dibutuhkan oleh dunia dan saya tidak akan mendukung petani apabila komoditi tersebut tidak ada pembelinya,” pungkasnya.
Lebih lanjut dikatakan, kelompok tani adalah bagian dari ekosistem kita, dari hulu ke hilir penjamin dananya telah disiapkan. Selain itu, disiapkan pula program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) untuk lebih mendukung.
“Jadi bagaimana caranya menanam beberapa komoditi seperti jahe, porang bahkan lada dan beberapa komoditi lainnya telah dirancang dengan baik,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur PT Paidi Indo Porang Indonesia, Paidi mengatakan porang miliki banyak manfaat, 80 persen digunakan untuk konsumsi bahkan untuk bahan baku kosmetik serta kebutuhan lainnya. Pihaknya selaku offtaker akan tetap membeli porang petani sebanyak mungkin, seiring permintaan pasar dunia saat ini yang cukup tinggi.
“Itulah tolak ukur kami mengapa porang itu lebih kami tekankan dan kami prioritaskan”, tutur Paidi.
Untuk itu dirinya mengajak para petani agar dapat memanfaatkan lahan yang ada dengan menanam porang sebanyak-banyaknya, karena porang jenis tanaman yang tidak sulit pengelolaannya.
Dalam kegiatan ini gubernur dan rombongan juga melakukan penanaman perdana jahe merah dan porang sebagai bentuk dimulainya program agrosolution klaster jahe merah dan porang di Desa Namang.***